Gusi bengkak, atau disebut juga pembengkakan gingiva, merupakan salah satu kondisi yang cukup sering dialami, baik pada anak-anak maupun orang dewasa. Meskipun cukup sering terjadi, ternyata gusi bengkak bukanlah kondisi yang bisa Anda abaikan. Ini karena gusi yang bengkak cenderung menjadi tanda awal dari penyakit gusi atau adanya infeksi.Lantas, apa saja penyebab gusi bengkak dan bagaimana cara mengatasinya?
1. Ada partikel makanan menempel di gusi
Dikutip dari laman Medical News Today, adanya partikel makanan yang menempel pada gigi bisa menjadi salah satu penyebab gusi bengkak. Misalnya, saat Anda makan popcorn, potongan kernel yang keras bisa tersangkut di antara gigi, terkadang bahkan menempel pada gusi, yang dapat menyebabkan iritasi dan bengkak di daerah tersebut.
Biasanya, gusi bengkak yang disebabkan oleh adanya partikel makanan yang menempel pada gusi tidak berlangsung lama dan akan hilang saat Anda menyikat gigi dan membersihkan partikel makanan yang menempel tersebut.
2. Radang gusi (gingivitis)
Radang gusi (gingivitis) adalah penyebab paling umum gusi bengkak yang bisa bikin gusi Anda teriritasi dan mengalami pembengkakan. Radang gusi yang tidak diobati bisa menyebabkan kondisi yang jauh lebih serius yang disebut periodontitis, yakni infeksi gusi serius, dan kemungkinan kehilangan gigi.
Penyebab umum gingivitis adalah kebersihan mulut yang buruk, yang memungkinkan plak menumpuk di garis gusi dan gigi. Plak adalah lapisan yang terdiri dari partikel makanan yang menempel pada gigi dari waktu ke waktu dan bakteri. Plak bisa berkembang menjadi karang gigi dan menyebabkan kerusakan gigi.
Inilah mengapa Anda perlu menjaga kebersihan mulut dan gigi. Temui dokter gigi untuk menghilangkan penumpukan karang gigi agar terhindar dari radang gusi.
Baca juga: Gusi Sering Terasa Ngilu, Ini 6 Kemungkinan Penyebabnya
3. Kehamilan
Gusi bengkak juga bisa terjadi selama masa kehamilan. Ini karena perubahan hormon yang signifikan dan cepat selama kehamilan dapat meningkatkan aliran darah di gusi Anda, yang bisa menyebabkan gusi lebih mudah mengalami iritasi dan pembengkakan. Ini juga dapat menghambat kemampuan tubuh untuk melawan bakteri penyebab infeksi gusi, sehingga bisa meningkatkan risiko terkena radang gusi.
4. Kekurangan vitamin
Kekurangan vitamin, terutama vitamin B dan C, bisa menjadi penyebab lainnya gusi bengkak. Vitamin C memainkan peran penting dalam pemeliharaan dan perbaikan gusi dan gigi. Sementara vitamin B memainkan peranan penting untuk sirkulasi darah ke seluruh tubuh, termasuk gusi, dan pertumbuhan sel. Kekurangan vitamin B bisa menyebabkan sakit gigi, resesi gusi, dan meningkatkan sensitivitas selaput lendir di mulut.
5. Infeksi
Pembengkakan pada gusi juga bisa disebabkan karena adanya infeksi jamur dan virus. Misalnya, herpes dapat menimbulkan kondisi yang disebut gingivostomatitis herpes akut, yang bisa menyebabkan pembengkakan pada gusi.
Sariawan adalah suatu kondisi hasil dari pertumbuhan berlebih ragi di dalam mulut yang bisa menjadi penyebab lainnya pembengkakan gusi. Selain itu, kerusakan gigi yang tidak diobati dapat menimbulkan abses gigi yang bisa menyebabkan pembengkakan pada gusi.
6. Menyikat gigi terlalu keras
Alih-alih membuat gigi Anda semakin bersih, menyikat gigi terlalu keras justru bisa menyebabkan gusi menjadi luka, berdarah, dan akhirnya bengkak. Jadi, cukup sikat gigi Anda dengan benar dan tidak terlalu keras. Gunakan bulu sikat gigi yang halus dan lebar kepala sikatnya pas dengan lebar mulut Anda.
7. Merokok
Seperti yang Anda ketahui, kebiasaan merokok sangat tidak sehat bagi paru-paru dan jantung. Tak hanya itu, ternyata kebiasaan merokok juga bisa menjadi penyebab gusi bengkak dan nyeri. Ini karena merokok bisa melemahkan sistem kekebalan tubuh, sehingga tubuh tidak mampu melawan virus atau bakteri dan meningkatkan risiko terkena infeksi gigi dan gusi. Bahkan, merokok juga bisa meningkatkan risiko kanker mulut.
Bagaimana mengatasi gusi bengkak?
1. Perawatan medis
Jika gusi Anda bengkak selama lebih dari 2 minggu, segera temui dokter gigi untuk diagnosis dan diberikan perawatan yang tepat. Jenis perawatan atau obat yang direkomendasikan oleh dokter gigi akan tergantung pada penyebab gusi bengkak yang mendasarinya.
Dokter gigi mungkin akan meresepkan obat kumur yang bisa membantu mengurangi plak dan mencegah gingivitis atau menyarankan menggunakan pasta gigi tertentu. Dalam beberapa kasus, antibiotik mungkin diperlukan untuk mengurangi pembengkakan gusi. Prosedur pembedahan juga mungkin diperlukan untuk kasus gingivitis yang parah.
2. Perawatan di rumah
Ada beberapa tips yang bisa Anda lakukan untuk mengurangi pembengkakan gusi, di antaranya:
- Sikat atau flossing gigi dengan lembut, sehingga Anda tidak semakin mengiritasinya.
- Kumur dengan larutan air asin untuk membersihkan mulut dari bakteri.
- Minum banyak air putih, karena air dapat membantu meningkatkan produksi air liur yang bisa melemahkan bakteri penyebab penyakit di mulut.
- Hindari berkumur dengan obat kumur yang kuat dan mengandung alkohol.
- Tempatkan kompres hangat di wajah Anda, yakni di area wajah yang dekat dengan pembengkakan gusi. Ini dilakukan untuk mengurangi nyeri pada gusi. Sementara itu, tempatkan kompres dingin untuk membantu mengurangi pembengkakan.
Bagaimana cara mencegah gusi bengkak? Ada beberapa tindakan pencegahan yang bisa Anda lakukan untuk menghindari gusi bengkak, termasuk menjaga kebersihan mulut yang tepat dan konsumsi makanan sehat kaya vitamin.
- Sikat dan flossing gigi secara teratur, setidaknya dua kali sehari atau setelah makan.
- Pilih dan gunakan pasta gigi dan obat kumur yang tidak kuat dan tidak mengandung alkohol
- Hindari konsumsi makanan dan minuman manis karena bisa menyebabkan penumpukan bakteri di mulut.
- Hindari atau berhenti merokok.
- Kunjungi dokter gigi setidaknya sekali setiap 6 bulan untuk pemeriksaan dan pembersihan rutin.
(M&B/Fariza Rahmadinna/SW/Foto: Karlyukav/Freepik)