FAMILY & LIFESTYLE

Dads, Waspada Kanker Prostat! Ini Penyebab dan Gejalanya



Dads, apakah Anda punya badan gemuk? Jika ya dan Anda tidak pandai menjaga kesehatan, maka Anda patut berhati-hati dan waspada. Pasalnya, banyak penyakit berbahaya yang akan mengintai. Salah satunya adalah kanker prostat. Berdasarkan studi yang terdapat dalam majalah medis Urology, ada kaitan antara pria dengan rasio body mass index (BMI) yang tinggi dan peningkatan risiko kanker prostat.

Apa itu kanker prostat?

Kanker prostat adalah kanker pada pria yang berkembang di dalam kelenjar prostat. Prostat sendiri merupakan kelenjar kecil di bawah kandung kemih dan mengelilingi uretra atau saluran kencing serta menjadi bagian sistem reproduksi. Prostat berfungsi sebagai penghasil air mani, yaitu cairan yang dikeluarkan bersama sperma saat ejakulasi.

Kanker prostat masuk kategori kanker mematikan. Penyakit ini menjadi penyebab kematian akibat kanker nomor 3 pada pria. Menurut catatan WHO, diperkirakan ada sekitar 1,3 juta pria di dunia yang menderita kanker prostat.

Penyebab kanker prostat pada pria

Kanker prostat seringnya muncul tak terdeteksi dan tidak ada gejala yang dirasakan di awal kemunculannya. Penyebabnya adalah mutasi atau perubahan genetik pada sel-sel di kelenjar prostat. Namun, penyebab mutasinya sendiri belum diketahui secara pasti. Meskipun begitu, ada sejumlah faktor pemicu yang bisa meningkatkan risiko terjadinya kanker prostat, antara lain:

1. Usia. Risiko munculnya kanker prostat meningkat seiring bertambahnya usia. Kanker ini lebih sering ditemukan pada pria lanjut usia, walaupun dalam kasus yang sangat jarang penyakit ini juga bisa menimpa pria di bawah 40 tahun.

2. Riwayat keluarga. Pria yang punya ayah atau saudara kandung memiliki riwayat kanker prostat berisiko lebih tinggi terkena penyakit ini.

3. Menderita obesitas. Seperti disebutkan di atas, pria dengan rasio body mass index (BMI) yang tinggi atau menderita obesitas rentan terkena kanker prostat.

4. Pola makan buruk. Kurang konsumsi serat serta sering mengonsumsi daging olahan dan makanan tinggi kandungan lemak bisa meningkatkan risiko terserang penyakit ini.

5. Gaya hidup tidak sehat. Kebiasaan merokok, jarang berolahraga, dan punya pola makan tidak sehat juga dapat memicu munculnya kanker prostat.

Baca juga: Perubahan Tubuh yang Patut Diwaspadai Gejala Kanker

Gejala pria mengalami kanker prostat

Gejala dan tanda-tanda kanker prostat biasanya tidak timbul begitu saja pada stadium awal. Umumnya, sel kanker muncul pertama kali di sel bagian luar kelenjar prostat. Pertumbuhannya cenderung lambat dan tidak berpotensi menyebar. Gejalanya sering baru muncul saat sel kanker sudah berkembang.

Berikut beberapa gejala yang umumnya dialami penderita kanker prostat:

  • Lebih sering buang air kecil
  • Nokturia (sering terbangun di malam hari untuk buang air kecil)
  • Kesulitan atau tidak merasa nyaman saat buang air kecil
  • Buang air kecil terasa tidak tuntas, butuh waktu keluar lebih lama atau masih tersisa
  • Terasa nyeri saat buang air kecil atau ejakulasi
  • Muncul darah pada urine atau sperma.

Pengobatan kanker prostat

Untuk mendeteksi dan melakukan diagnosis kanker prostat, dokter dan tim medis akan melakukan sejumlah tes atau pemeriksaan, seperti tes PSA (prostate-specific antigen), USG prostat, MRI, dan biopsi prostat.

Dokter akan menentukan jenis pengobatan berdasarkan tingkat keparahan kanker dan kondisi pasien secara keseluruhan. Jika kanker prostat yang dialami masih dalam tahap awal, dokter akan melakukan pengamatan intensif. Namun, selama dalam pengamatan, pasien akan melakukan tes PSA secara teratur atau menjalani biopsi.

Jika sel kanker ternyata berkembang dan mulai memasuki stadium lebih tinggi, dokter mungkin akan menyarankan penanganan lainnya, seperti:

  • Operasi untuk mengangkat kelenjar prostat dan sebagian jaringan di sekitarnya
  • Terapi radiasi (radioterapi) untuk melenyapkan sisa-sisa sel kanker
  • Terapi hormon untuk menghentikan produksi testosteron dalam tubuh, karena pertumbuhan sel kanker prostat bergantung pada testosteron
  • Kemoterapi dengan pemberian obat untuk membantu menghilangkan sel kanker yang agresif
  • Krioterapi, yaitu penggunaan suhu yang sangat dingin untuk membekukan dan membunuh sel kanker serta sebagian besar kelenjar prostat.

(M&B/SW/Foto: Kenchiro95/123RF)