Setiap orang tua pasti menginginkan anaknya memiliki pertumbuhan yang sehat dan normal. Selain memberikan makanan yang bergizi tinggi, menerapkan aturan makan yang tepat untuk anak juga ternyata bisa memengaruhi tumbuh kembang Si Kecil, lho! Sebaliknya, menerapkan aturan makan yang tidak tepat, justru bisa berisiko pada tumbuh kembangnya, termasuk memengaruhi ââmetabolisme tubuh dan saluran pencernaan Si Kecil.
Karena itu, sangat penting buat Moms untuk memahami dan menerapkan aturan makan yang tepat pada anak berikut ini agar tumbuh kembang Si Kecil optimal.
1. Jadwal makan yang rutin
Menetapkan jadwal makan yang konsisten bisa membantu anak mengembangkan kebiasaan makan yang sehat, seperti mengetahui rasa lapar dan kenyang. Selain itu, menetapkan jadwal makan—kapan waktu makan dan waktu camilan—bisa membantu mengurangi keinginan anak untuk makan di luar waktu yang sudah ditetapkan, karena Si Kecil akan menilai bahwa itu bukan benar-benar rasa lapar. Hal ini juga bisa mencegah risiko kelebihan berat badan (obesitas) pada anak.
Menurut Academy of Nutrition and Dietetics, anak perlu makan 3 kali sehari dan snack time setidaknya 2 kali sehari. Hal ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi Si Kecil.
2. Ajarkan anak untuk duduk tenang saat makan
Hal yang normal jika balita senang berlarian ke sana kemari. Namun, biasakan Si Kecil untuk duduk tenang saat ia sedang makan. Selain mencegah anak tersedak makanan saat berlarian, hal ini juga bisa mengenalkannya pada table manner, termasuk di dalamnya mengajarkan Si Kecil menggunakan alat-alat makan.
Hindari mengonsumsi makan berat atau camilan sambil menonton TV atau bermain gadget. Ini bisa membuat anak sulit untuk memahami rasa kenyang yang bisa menyebabkan konsumsi makanan berlebihan dan bisa berakibat pada obesitas.
3. Makan secara perlahan
Mengajarkan anak untuk makan secara perlahan bisa membantu mengontrol berat badannya. Bukan tanpa alasan, menurut penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Physiology & Behavior, makan secara perlahan mendorong pengunyahan yang menyeluruh, sehingga bisa mengurangi asupan kalori dan mengontrol berat badan.
Dikutip dari laman Healthline, nafsu makan dan asupan kalori sebagian besar dikendalikan oleh hormon. Setelah makan, usus akan menekan hormon yang memberi rasa lapar dan sekaligus melepaskan hormon antilapar. Hormon-hormon ini kemudian akan memberitahu otak untuk memberi sinyal rasa kenyang dan berhenti makan.
Jadi, makan secara perlahan bisa memberi otak waktu untuk menerima sinyal ini. Sederhananya, mengajarkan anak makan secara perlahan bisa mencegahnya untuk makan lebih banyak yang bisa mengakibatkan kenaikan berat badan berlebih.
4. Jangan memaksa anak menghabiskan makanan
Tidak sedikit orang tua yang memaksa anak untuk menghabiskan makanan yang disajikan di piring, karena khawatir Si Kecil tidak mendapatkan cukup makanan dan nutrisi. Namun, ternyata hal ini tidak baik untuk psikologis Si Kecil lho, Moms. Mengapa? Ini karena anak akan merasa tertekan yang bisa membuatnya kehilangan selera makan di kemudian hari dan memiliki gangguan makan.
Saat jadwal makan tiba, sajikan makanan untuk anak dalam porsi kecil. Kalau masih tidak dihabiskan, biarkan saja, tidak perlu memaksanya untuk menghabiskan makanan. Di sini, anak sudah belajar mengenal rasa kenyang dan tahu kapan berhenti makan.
Jika Anda khawatir anak tidak mendapatkan cukup makanan dan nutrisi, pastikan Anda menyajikan makanan mengikuti pola makanan seimbang yang terdiri dari karbohidrat, protein, sayur, dan buah. Dengan begitu, walaupun sedikit, kebutuhan makanan dan nutrisi Si Kecil tetap terpenuhi.
Baca juga: Makanan yang Berguna untuk Penambah Nafsu Makan Balita
5. Pastikan makanan yang dikonsumsi anak higienis dan aman
Selain memastikan anak mendapatkan nutrisi yang cukup, Anda juga perlu menjamin kebersihan dan keamanan makanan yang dikonsumsi Si Kecil. Perhatikan kebersihan dan keamanan alat makan dan makanan agar tidak membahayakan kesehatannya, Moms.
6. Biasakan anak tidak memilih-milih makanan
Tidak sedikit anak yang memiliki perilaku pilih-pilih makanan atau picky eater. Nah, jangan biarkan anak menjadi picky eater karena ini bisa menimbulkan berbagai masalah, termasuk menurunkan nafsu makan, gangguan pertumbuhan, imunitas menurun, dan energi yang rendah.
Ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi anak picky eater. Anda bisa menyajikan makanan dalam bentuk yang menyenangkan, misalnya bentuk kartun atau hewan favoritnya, agar ia tertarik untuk mencobanya. Lalu, sajikan makanan dalam porsi kecil terlebih dahulu, baru bertahap ke porsi yang lebih besar. Selain itu, buat waktu makan yang menyenangkan, seperti mengajaknya bercerita agar perhatiannya bisa teralihkan dari makanan. (M&B/Fariza Rahmadinna/SW/Foto: Freepik)