Dijawab oleh: Diajeng Tri Padya, M.Psi., Psikolog, Psikolog Brawijaya Klinik Kemang
Punya suami yang sering flirting atau menggoda wanita lain merupakan kondisi yang sulit bagi para istri. Bukan apa-apa, melihat suami flirting bisa jadi sama menyakitkannya dengan diselingkuhi dan potensi untuk merusak keharmonisan juga sama besarnya. Namun, apakah flirting termasuk selingkuh? Bagaimana cara menghadapi suami yang suka menggoda wanita lain? Simak penjelasannya berikut ini!
T: Apakah flirting termasuk selingkuh?
J: Melakukan flirting dengan pasangan sendiri, misalnya suami Anda sering flirting kepada Anda, memiliki manfaat positif, salah satunya yaitu bisa memperkuat relasi. Namun, ketika pasangan Anda secara sengaja melakukan flirting terhadap orang lain, hal tersebut dapat menyebabkan hilangnya kepercayaan dan juga merusak komitmen hubungan (Frisby & Booth-Butterfield, 2012).
Perilaku yang mengarah pada flirting cukup beragam sehingga terkadang sulit dibedakan dari bentuk interaksi lainnya. Walaupun begitu, peneliti di bidang relasi berpendapat bahwa flirting dapat berkembang menjadi perselingkuhan ketika seseorang memberikan sinyal romantis yang diarahkan bukan terhadap pasangannya sendiri melainkan pada orang lain di luar hubungan atau komitmen yang sedang dijalani (Alapack et al., 2005).
Perselingkuhan sendiri didefinisikan sebagai adanya interaksi dalam suatu hubungan di mana setidaknya salah satu dari pasangan memahami adanya pelanggaran terhadap batas seksual dan/atau emosional yang disepakati atau tersirat dalam hubungan mereka (Daines, 2006). Oleh karena itu, perilaku flirting pasangan Anda terhadap orang lain mungkin tidak bisa selalu dianggap remeh.
T: Apa penyebab atau pemicu suami suka flirting atau menggoda wanita lain?
J: Flirting atau menggoda bisa diartikan sebagai serangkaian perilaku yang ambigu dan berorientasi pada tujuan yang berpotensi dianggap mengarah pada hal-hal seksual. Seseorang melakukan flirting karena berbagai alasan, tapi umumnya perilaku flirting digunakan untuk menandakan adanya minat romantis pada orang lain.
Henningsen (2004) menjelaskan adanya 6 motivasi seseorang melakukan flirting, yaitu:
- Motivasi seks di mana flirting dilakukan untuk terlibat dalam hubungan seksual
- Motivasi relasional di mana flirting dilakukan untuk meningkatkan keintiman
- Motivasi eksplorasi di mana flirting dilakukan untuk menguji ketertarikan orang lain dalam suatu hubungan romantis
- Motivasi kesenangan di mana flirting dilakukan untuk bersenang-senang
- Motivasi harga diri di mana flirting dilakukan untuk meningkatkan harga diri sendiri
- Motivasi instrumental di mana flirting dilakukanuntuk mendapatkan penghargaan dari orang lain.
Laki-laki dan perempuan memiliki persepsi dan motivasi yang berbeda ketika melakukan flirting. Laki-laki secara signifikan lebih mungkin melakukan flirting karena adanya motivasi seksual dibandingkan dengan perempuan yang melakukan flirting dengan motivasi kesenangan.
Meski demikian, secara umum motivasi melakukan flirting yang paling dominan untuk laki-laki dan perempuan adalah relasional, yaitu untuk menciptakan hubungan yang lebih dekat dengan orang yang digoda.
T: Bagaimana menghadapi suami yang suka flirting atau menggoda wanita lain?
J: Menyaksikan suami Anda flirting atau menggoda wanita lain sering kali memunculkan perasaan negatif atau tidak nyaman. Meski demikian ada beberapa hal yang bisa Anda coba ketika menghadapi suami yang suka flirting yaitu:
1. Beri tahu pasangan mengenai perasaan Anda. Pilihlah waktu dan tempat yang tepat, kemudian coba bicarakan dengan pasangan mengenai kebiasaannya tanpa menuduh atau menyudutkannya. Ceritakan mengenai apa yang Anda perhatikan dan bagaimana perasaan Anda secara jujur. Terkadang, pasangan Anda tidak menyadari bagaimana perilakunya dapat memengaruhi hubungan dengan Anda.
2. Perilaku pasangan Anda bisa lebih dari sekadar menggoda. Melihat pasangan Anda menggoda wanita lain dapat membuat Anda kesal, marah, dan cemburu. Oleh karena itu, coba tanyakan juga pada diri Anda sendiri mengapa Anda merasakan perasaan tersebut dan apakah ada masalah yang lebih besar dalam hubungan Anda. Sampaikan kekhawatiran Anda pada pasangan, diskusikan, dan konfirmasikan apakah kekhawatiran Anda tersebut perlu ditindaklanjuti.
3. Mulailah percakapan dengan "Saya". Ketika berkomunikasi dengan pasangan terkadang terdapat kecenderungan untuk mengarahkan percakapan dengan kata "kamu." Jika Anda mengangkat topik yang rumit seperti flirting, pastikan Anda lebih banyak menggunakan kata-kata "saya" dibandingkan “kamu” untuk mengomunikasikan pikiran dan perasaan Anda. Dengan begitu pasangan Anda tidak merasa diserang atau disudutkan dan ia bisa lebih memahami perasaan Anda.
4. Menggoda satu sama lain sebagai gantinya. Jika perhatian pasangan Anda pada orang lain membuat Anda tidak nyaman, mintalah pasangan Anda untuk melakukan flirting pada Anda. Di sisi lain, Anda juga bisa mencoba melakukan flirting terhadap pasangan Anda.
5. Kenali batasan diri Anda sendiri. Menyaksikan pasangan Anda menggoda orang lain tidak selalu berarti Anda harus mengakhiri suatu hubungan. Hal yang penting adalah kenali batasan diri Anda sendiri. Hargai diri Anda, luangkan waktu untuk diri sendiri atau lakukan aktivitas yang disukai agar Anda merasa lebih nyaman. Jika diperlukan, minta bantuan tenaga profesional seperti psikolog atau konselor perkawinan untuk membantu Anda atau pasangan.
Sumber:
Alapack, R., Blichfeldt, M. F., & Eden, A. (2005). Flirting on the internet and the hickey: A hermeneutic. CyberPsychology & Behavior, 8(1), 52–61. doi:10.1089/cpb.2005.8.52
Frisby, B. N., & Booth-Butterfield, M. (2012). The “how” and “why” of flirtatious communication between marital partners. Communication Quarterly, 60(4), 465–480. doi:10.1080/01463373.2012.704568
Henningsen, D. D. (2004). Flirting with meaning: Examining miscommunication in flirting interactions. Sex Roles, 50, 481-489.
(M&B/Tiffany Warrantyasri/SW/Foto: Gpointstudio/Freepik, Dok. Brawijaya Hospital)