BABY

Mengenal Sleep Regression, Gangguan Tidur pada Bayi



Si Kecil yang terbiasa tidur lelap tiba-tiba jadi sering terbangun. Moms mungkin pernah mengalami kondisi ini. Dalam dunia medis, masalah tidur pada bayi seperti ini disebut dengan istilah sleep regression.

Istilah sleep regression ditujukan kepada bayi yang sudah memiliki rutinitas tidur yang baik, tapi tiba-tiba justru melalui fase kesulitan untuk tidur dengan nyenyak. Dilansir dari Healthline, sleep regression pada bayi biasanya ditandai dengan beberapa hal berikut ini:

  • Tidur siang lebih jarang atau pendek durasinya.
  • Bayi rewel pada waktu tidur siang maupun malam.
  • Bayi menolak untuk tidur.
  • Sering terbangun di malam hari.

Seperti telah disebutkan, sleep regression adalah fase atau periode sulit tidur pada bayi dan biasanya hanya terjadi selama 2-6 minggu. Pada umumnya, sleep regression terjadi pada bayi sekitar usia 8 bulan hingga usia 1,5 tahun.

Penyebab sleep regression

Menurut ahli, ada 2 alasan mengapa bayi bisa mengalami sleep regression. Pertama adalah lompatan tahapan pertumbuhan serta perkembangan otak bayi. Pada usia 8 bulan, biasanya bayi mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat. Mereka mulai bisa merangkak dan berdiri. Selain itu, kemampuan berbicaranya juga sudah lebih baik dan bayi sudah mengerti ucapan Anda sebagai ibunya.

Di sisi lain, lompatan kemajuan tersebut bisa memicu gangguan tidur karena bayi jadi “terlalu sibuk” mempelajari hal-hal baru atau otaknya terus bekerja. Hal inilah yang bisa menyebabkan sleep regression.

Selain itu, sleep regression juga bisa dipicu oleh adanya perubahan waktu tidur siang. Bayi berusia 8 bulan biasanya terbangun lebih lama di siang hari. Nah, bergesernya waktu tidur di siang hari akan memengaruhi kualitas tidurnya di malam hari.

Mengatasi sleep regression

Sleep regression memang bukan masalah yang serius. Namun, jika dibiarkan tentu saja akan memengaruhi kualitas tidur bayi dan nantinya akan berimbas pada tumbuh kembangnya. Sedangkan bagi orang tua, menghadapi bayi yang mengalami sleep regression tentunya bisa sangat melelahkan sekaligus membuat frustrasi.

Karena itu, Moms bisa melakukan langkah berikut ini guna mengatasi Si Kecil yang mengalami sleep regression.

1. Buat jadwal tidur yang teratur

Kunci untuk mengatasi sleep regression pada bayi adalah menyusun jadwal tidur yang teratur, termasuk kebiasaan yang dilakukan sebelumnya. Agar Si Kecil bisa lebih mudah terlelap, Moms bisa saja melakukan rutinitas seperti memberinya minum susu atau membacakannya dongeng.

2. Biasakan bayi tidur di tempat tidurnya sendiri

Tak sedikit ahli yang beranggapan bahwa membiarkan bayi tidur di tempat tidurnya sendiri bermanfaat untuk menciptakan kebiasaan tidur yang sehat. Cara ini juga disinyalir cukup efektif untuk mengatasi bayi yang mengalami fase sleep regression. Moms bisa meletakkan Si Kecil di tempat tidur saat ia sudah mulai terlihat mengantuk. Dengan begitu, ia akan terlatih untuk tidur dengan caranya sendiri.

3. Matikan lampu kamar saat tidur

Selain membuat bayi tidur dengan lebih tenang, mematikan lampu ketika tidur juga bermanfaat untuk mengatasi sleep regression. Saat Si Kecil terbangun pada malam hari, ia akan cenderung tidur kembali karena suasananya yang temaram atau gelap. Namun saat bayi bangun pada pagi hari, Anda bisa menyalakan kembali lampu. Cahaya lampu juga bermanfaat untuk mengirimkan sinyal ke otak bayi guna membantunya memahami siklus tidur.

4. Tenangkan bayi

Saat bayi terbangun di malam hari, usahakan Moms bersikap tenang. Anda bisa menepuk atau mengusap lembut tubuh Si Kecil agar ia kembali tidur dengan nyenyak. Hindari mengajak bayi berbicara, menyalakan lampu, atau melakukan hal lain yang dapat membuatnya terjaga penuh.

5. Batasi pemberian gadget

Sebagian orang tua mungkin memberikan gadget kepada bayinya agar tidak rewel. Namun, terlalu sering memberikan gadget sesungguhnya bisa mengganggu kualitas dan pola tidur Si Kecil. Jadi, mulailah batasi penggunaan gadget pada bayi, terutama di malam hari.

Sleep regression biasanya terjadi hanya untuk sementara waktu. Akan tetapi, jika Si Kecil mengalami sleep regression dalam periode yang lama dan mulai mengganggu tumbuh kembangnya, Moms perlu segera berkonsultasi dengan dokter.

Baca juga: Mengapa Bayi Susah Tidur? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

(M&B/Wieta Rachmatia/SW/Foto: Freepik)