Moms mungkin sudah tidak asing lagi dengan susu oat. Ya, jenis susu ini memang lagi ngetren. Saking banyaknya penggemar susu oat, berbagai gerai minuman pun mulai menawarkan pilihan menu dengan bahan dasar susu oat. Wajar saja kalau susu oat sedang naik daun, karena banyak yang mengira jenis susu ini lebih sehat, natural, dan cocok untuk yang sedang menerapkan gaya hidup serba plant-based.
Benarkah susu oat lebih sehat daripada susu sapi biasa? Yakin susu oat lebih rendah gula dan lebih cocok untuk diet? Yuk, kuak fakta di balik susu oat!
Keunggulan susu oat
Susu oat memang memberikan sensasi rasa yang unik dan berbeda dibanding susu sapi biasa. Susu oat juga enak dicampur dengan berbagai makanan dan minuman lho, seperti smoothies, milk tea, atau es kopi susu kesayangan Anda. Selain soal rasa, ini beberapa keunggulan susu oat:
1. Lebih banyak serat
Dibanding susu non-dairy lainnya (seperti susu almond atau susu beras), susu oat memiliki lebih banyak serat. Menurut WebMD, dalam segelas susu almond ada sekitar 2 gram serat dan 3 gram protein.
2. Aman untuk alergi dairy
Alergi susu sapi merupakan jenis alergi yang sering dialami banyak orang. Jika Anda salah satunya, maka susu oat bisa menjadi pilihan yang aman. Susu oat juga jadi pilihan yang tepat untuk mereka yang memiliki alergi kacang atau yang ingin menghindari produk susu sapi.
3. Baik untuk tulang
Seperti kebanyakan susu plant-based yang dijual di pasaran, rata-rata susu oat juga bertuliskan “added vitamin D & calcium” atau sudah ditambahkan vitamin D dan kalsium. Ini tentu baik untuk kesehatan tulang dan gigi Anda.
4. Baik untuk sistem saraf
Kebanyakan susu oat sudah ditambahkan riboflavin dan vitamin A oleh produsennya. Ini hal yang baik, karena riboflavin terkenal ampuh untuk menjaga kesehatan saluran cerna, otak, sistem saraf, dan membantu pembentukan sel darah.
Kekurangan susu oat
Minum enak tanpa rasa bersalah karena sudah mengganti susu sapi dengan susu oat? Jangan buru-buru berpikir demikian, karena kebanyakan susu oat memiliki kandungan gula yang lebih tinggi lho, Moms. Benar lebih sehat atau sekadar tren? Cek dulu beberapa kekurangan susu oat di bawah ini:
1. Kurang protein
Dibanding susu sapi, susu oat hanya memiliki setengah protein susu sapi. WebMD menyebutkan protein pada susu oat ini pun tidak lengkap. Ada beberapa jenis asam amino penting yang tidak ada di susu oat, padahal tubuh sangat membutuhkannya.
2. Tinggi kalori
Jika Anda mengira susu oat cocok untuk diet, sepertinya Anda salah besar karena susu oat justru punya kandungan kalori yang lebih tinggi dibandingkan susu sapi. Segelas susu oat mengandung 120 kalori, sedangkan susu sapi hanya 42 kalori.
3. Tinggi karbohidrat
Moms perlu tahu kalau susu oat punya kandungan karbohidrat yang cukup tinggi. Mengutip akun Instagram @jakartaveganguide, per 1 cup susu oat merek Oatly memiliki 16 gram karbohidrat, dan per 200 ml (4/5 cup) susu oat merek Oatside Barista Edition memiliki 16 gram karbohidrat. Jadi, 1 cup susu oat merek Oatside memiliki 20 gram karbohidrat. Sekadar perbandingan, 100 gram nasi memiliki 32,5 gram karbohidrat. Maka jika Anda sedang diet mengurangi karbohidrat, sebaiknya jangan terlalu banyak mengonsumsi susu oat.
4. Ada tambahan minyak
Kebanyakan susu oat memiliki campuran minyak canola sebagai pengemulsi. Minyak inilah yang membuat susu oat terasa lebih creamy dan lembut. Namun, Moms perlu tahu kalau minyak canola tergolong sebagai minyak yang highly-processed dan mengandung lemak trans yang membuat tubuh mudah inflamasi.
Mau tetap mengonsumsi susu oat? Tidak masalah kok, namun jangan mengonsumsinya berlebihan ya, Moms. (M&B/Tiffany Warrantyasri/SW/Foto: Freepik)