FAMILY & LIFESTYLE

Mengenal Kutil Kelamin, Penyakit Seksual yang Jarang Disadari Wanita



Ada begitu banyak infeksi menular seksual (IMS) yang menjadi ancaman di masyarakat. Contohnya gonore ataupun herpes. Namun sebenarnya ada satu IMS yang umum muncul tapi sering tidak disadari, yaitu kutil kelamin atau genital warts.

Jumlah kasus kutil kelamin pun kian meningkat. 12 Rumah Sakit Pendidikan di Indonesia melaporkan bahwa kutil kelamin termasuk 3 infeksi menular seksual terbanyak pada periode 2007-2011. Hal ini tidak bisa dilepaskan dari faktor gejala yang tidak khas, sehingga penderita sering kali tidak menyadarinya dan tidak memberikan perawatan yang tepat.

Padahal, jika tidak ditangani dengan baik, penyakit yang sering disebut jengger ayam ini dapat melebar dan menyebar ke bagian tubuh yang lain. Pada kasus terburuk, kutil kelamin bahkan dapat meningkatkan risiko kematian lho, Moms!

Pada beberapa waktu lalu, Klinik Pramudia menggelar virtual briefing yang membahas lengkap soal kutil kelamin. Yuk, ketahui lebih lanjut soal penyakit ini, Moms!

Banyak menyerang perempuan

Penyakit kutil kelamin umum disebabkan oleh infeksi Human Papilloma Virus (HPV). Ya, virus ini juga dikenal sebagai penyebab kanker serviks. Bedanya, kutil kelamin biasanya disebabkan oleh HPV risiko rendah, sedangkan kanker serviks oleh HPV risiko tinggi.

Oleh sebab itu pula, penyakit ini lebih sering ditemukan pada perempuan. Dokter Amelia S. Soebyanto, Sp.DV, dokter spesialis kulit dan kelamin dari Klinik Pramudia, mengatakan bahwa 62,5% penderita kutil kelamin adalah perempuan berusia 25-45 tahun pada rentang 2007-2011. Pada 2011-2012, 120,5 kutil kelamin terjadi setiap 100.000 kasus per tahun.

Selain jenis kelamin, ada beberapa faktor risiko kutil kelamin lain yang perlu diperhatikan, yakni:

  • Kehidupan seksual yang aktif
  • Tidak digunakannya kondom saat berhubungan seksual
  • Punya pasangan seksual lebih dari 1
  • Punya riwayat penyakit seksual menular
  • Punya kondisi atau status imun rendah
  • Merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol
  • Punya riwayat transplantasi organ tubuh.

Dapat berujung pada kanker serviks

Layaknya infeksi menular seksual lain, kutil kelamin juga ditularkan melalui kontak seksual, baik antaralat kelamin, antara alat kelamin dan mulut, maupun alat kelamin dan anus. Jadi tak melulu penetrasi alat kelamin, tapi penyakit ini juga bisa ditularkan melalui gesekan antarkulit atau kulit dengan lendir mukosa. Pada kasus yang lebih langka, kutil kelamin bisa ditularkan melalui sentuhan terhadap barang yang telah terkontaminasi.

Jika sudah terinfeksi, maka deteksi dini sangatlah penting agar penyakit ini bisa segera disembuhkan. Pasalnya, kutil kelamin yang semakin parah bisa menyebabkan komplikasi yang berujung pada munculnya tumor jinak dan kanker serviks.

“Genital warts bisa berujung pada keganasan, yaitu kanker serviks, jika disebabkan oleh HPV risiko tinggi dan praktek vaginal douching. Soalnya, vaginal douching bisa membawa virus dan infeksi ke bagian genital yang lebih dalam,” tutur dr. Amelia. Vaginal douching adalah metode penyemprotan cairan khusus ke dalam vagina untuk membersihkannya.

Gejala dan cara menangani kutil kelamin

Meskipun penting, mengenali gejala dan tanda dari kutil kelamin dapat menjadi tantangan tersendiri. Bentuk organ reproduksi perempuan menyebabkan deteksi dini dapat sulit dilakukan. Pembahasan penyakit ini juga cenderung masih dianggap tabu di masyarakat, sehingga diskusi mendalam sering kali tidak terjadi. Selain itu, tidak adanya gejala khas juga menyulitkan proses deteksi.

Dokter Amelia menyebutkan setidaknya ada 3 hal yang perlu diwaspadai jika seseorang menderita kutil kelamin, yakni alat kelamin yang gatal, munculnya benjolan kasar di area alat kelamin, serta keluarnya flek atau darah dari alat kelamin pada perempuan. Genital warts bisa terjadi di luar dan dalam vagina, mulai dari vulva, bibir vagina, lubang vagina, serviks, dan bahkan dubur.

Jika Moms punya 3 gejala di atas dan khawatir soal infeksi kutil kelamin, maka Anda perlu segera konsultasi ke dokter agar bisa mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut. Pengobatan akan disesuaikan dengan lokasi, besarnya area infeksi, lengkap tidaknya modalitas pengobatan, adanya penyakit penyerta atau komorbid, serta seberapa parah infeksi kutil kelamin yang terjadi.

Biasanya, pasien akan diberikan losion yang diberikan pada area yang terinfeksi secara atopik. Cara lain yang bisa diambil adalah dengan bedah beku menggunakan nitrogen, bedah laser, atau operasi kecil. Pengobatan alami seperti penggunaan cuka apel belum terbukti mampu mencegah dan mengatasi kutil kelamin. (M&B/Gabrieka Agmassini/SW/Foto: jcomp/Freepik)