Salah satu masalah pada pertumbuhan anak adalah bentuk kaki bengkok menyerupai huruf O (genu varum) dan huruf X (genu valgum). Kaki O sering juga disebut bow legs (kaki busur), ini adalah kondisi kaki terlihat membusur ke luar sehingga lutut kanan dan kirinya terpisah jauh. Sedangkan kaki X atau sering disebut knock-knees adalah kelainan bentuk tungkai yang membuat kedua lutut saling bersentuhan dan menyerupai huruf X.
Apakah bahaya jika anak memiliki bentuk kaki O dan X? Bisakah bentuk kakinya normal kembali? Jangan panik dulu, Moms. Yuk, ketahui serba-serbi mengenai bentuk kaki O dan X pada anak!
Kaki O dan X, bahaya enggak?
Walau bentuk kaki O dan X kerap membuat orang tua khawatir, kondisi ini sebenarnya enggak bahaya kok, Moms. Mengutip KidsHealth, bentuk kaki ini umum terjadi pada bayi dan anak. Kasus kaki O dan X jarang menyebabkan masalah serius. Bentuk kaki O umumnya bisa normal kembali tanpa perawatan khusus ketika usia anak sudah 3-4 tahun, dan 7-8 tahun untuk bentuk kaki X.
Hanya saja, seluruh jari kaki menghadap agak ke dalam bisa terjadi pada anak dengan kaki O. Kondisi ini disebut pigeon toes yang membuat anak terlihat ceroboh karena sering tersandung atau jatuh. Sedangkan pada kasus bentuk kaki X, KidsHealth menyebutkan kalau ini hampir tidak pernah menyebabkan nyeri.
Penyebab bentuk kaki O dan X
Bentuk kaki O dan X umumnya terjadi sejak Si Kecil masih dalam kandungan. Pertumbuhan janin di rahim yang sempit membuat tulang kakinya sedikit tertekuk, dan itu normal terjadi. Selain faktor pertumbuhan janin, ada juga beberapa masalah kesehatan yang bisa meningkatkan risiko anak memiliki kaki berbentuk O dan X, yakni:
1. Obesitas
Masalah berat badan berlebih pada anak bisa menyebabkan risiko pada bentuk kaki. Berat badan berlebih artinya tekanan pada lutut pun ikut berlebih. Tulang anak yang masih terus bertumbuh bisa berubah bentuknya menjadi O dan X saat diberi tekanan berlebih. Jadi, pastikan berat badan Si Kecil selalu ideal dan sesuai dengan kurva pertumbuhan WHO ya, Moms.
2. Penyakit Blount
Menurut John Hopkins Medicine, penyakit Blount adalah gangguan pada lempeng pertumbuhan anak yang terletak di area atas tulang kering. Lempeng pertumbuhan ini tumbuh abnormal, mungkin terhambat atau berhenti total, sehingga bentuk kakinya terlihat seperti huruf O. Penyakit Blount ada 2 tipe berdasarkan usia anak: Blount infantile (terjadi saat usia anak di bawah 3 tahun) dan Blount adolescent (terjadi pada anak usia di atas 10 tahun).
3. Rakitis
Ini adalah penyakit tulang yang terjadi karena anak kekurangan vitamin D, kalsium, dan atau fosfor. Penyakit ini juga sering disebut penyakit rickets yang menyebabkan tulang menjadi lunak, rapuh, dan mudah patah. Ini umumnya terjadi pada anak usia 6 bulan sampai 3 tahun.
Kelainan kondisi tulang inilah yang membuat tulang anak lemah dan mudah bengkok menjadi seperti huruf O dan X. Menurut Cleveland Clinic, rakitis juga bisa disebabkan oleh faktor genetik, tetapi faktor ini memang jarang terjadi.
4. Dwarfisme
Mengutip Mayo Clinic, dwarfisme adalah perawakan tubuh pendek karena kondisi medis atau keturunan. Tinggi maksimal orang dengan dwarfisme umumnya tidak lebih dari 147 cm, dengan rata-rata tinggi hanya 122 cm. Kondisi ini bisa menyebabkan bentuk kaki O, terutama pada yang mengalami achondroplasia, jenis dwarfisme paling umum.
5. Penyakit Paget
Penyakit ini adalah gangguan pada proses regenerasi tulang yang menyebabkan tulang rapuh dan bengkok. Penyakit Paget paling sering terjadi di area tulang panggul, belakang, dan tungkai kaki. Kondisi inilah yang menyebabkan kaki anak bisa bengkok dan berbentuk huruf O dan X.
6. Arthritis
Ini adalah radang sendi (lebih sering terjadi pada orang dewasa) yang bisa meningkatkan risiko anak mengalami kaki O dan X. Jenis radang sendi lain seperti osteoartritis dan reumatoid artritis juga bisa meningkatkan risiko bentuk kaki O dan X.
7. Fraktur
Fraktur adalah patah tulang, yang jika terjadi di sekitar lutut dan penyembuhannya tidak benar, maka lutut anak bisa berubah bentuk menjadi O atau X. Cedera tulang yang tidak sampai fraktur pun bisa meningkatkan risiko perubahan bentuk tungkai kaki. Jika anak mengalami cedera atau fraktur, pastikan ia mendapatkan penanganan yang terbaik ya, Moms. (M&B/Tiffany Warrantyasri/SW/Foto: Rawpixel/Freepik)