FAMILY & LIFESTYLE

Langkah Agar Berhasil Relaktasi



ASI adalah makanan terbaik bayi. Nutrisi di dalamnya sangat bermanfaat bagi Si Kecil agar tumbuh kembangnya menjadi optimal. Namun aktivitas menyusui berbeda pada setiap ibu. Tidak selalu mudah, apalagi bila terdapat masalah, seperti saluran ASI tersumbat (plugged duct milk), puting datar, mastitis, atau produksi ASI sedikit, yang membuat ibu terpaksa harus berhenti menyusui.

(baca: Kendala Saat Menyusui)

Jika Anda ingin melakukan relaktasi atau menyusui Si Kecil kembali, kuncinya adalah membiarkan Sang Bayi menyusu sesering mungkin pada payudara Anda. Lakukan saat ia menunjukkan tanda-tanda mengerucutkan bibirnya, membuat gerakan mengisap, serta meningkatkan aktivitas dan kewaspadaan. Anda bisa melakukan setidaknya 10 kali atau lebih dalam waktu 24 jam.

(baca: Relaktasi Bisa Dilakukan!)

Dan untuk meningkatkan frekuensi menyusui Si Kecil, AIMI (Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia) dalam situsnya menganjurkan beberapa langkah yang bisa dilakukan:
1. Usahakan untuk menyusui Si Kecil setiap dua jam sekali. Tingkatkan durasi menyusui secara bertahap dimulai dari 15 menit hingga 30 menit.
2. Habiskan waktu sebanyak mungkin bersama Si Kecil, terutama pada malam hari ketika hormon penghasil ASI yang disebut prolaktin sedang dihasilkan dalam jumlah banyak.
3. Pastikan posisi tubuh Anda dan Si Kecil, serta posisi pelekatan bayi sudah benar, nyaman, dan tepat.
4. Setelah ASI sudah mulai keluar, secara bertahap kurangi dan hentikan pemberian susu melalui botol. Anda dapat mengganti media menampung susu dengan menggunakan cangkir, sendok, pipet, ataupun jari tangan.
5. Sebaiknya hindari penggunaan empeng untuk Si Kecil. Ganti kebiasaannya mencari kenyamanan dengan mengisap empeng menjadi mengisap payudara Anda.
6. Selama masa relaktasi, periksa secara teratur kenaikan berat badan Si Kecil, yaitu sekurang-kurangnya 500gr dalam sebulan, dan frekuensi harian buang air kecil (5-6 kali) maupun buang air besar (minimal satu kali). (Sagar/DT/Dok. M&B)