BABY

Kenali Infeksi Pneumokokus



Sistem kekebalan yang belum sempurna membuat bayi rentan terserang penyakit. Salah satu yang mengintainya adalah infeksi pneumokokus atau biasa dikenal dengan invasive pneumococcal disease (IPD). Penyakit yang disebabkan oleh bakteri pneumokokus ini dapat menyebabkan kecacatan dan kematian pada bayi dan balita.

Bakteri pneumokokus yang menghuni bagian rongga hidung dan tenggorokan lebih berisiko menyerang bayi berusia di bawah dua tahun, yang tidak atau hanya sebentar mendapat ASI, tinggal di pemukiman padat, terpapar polusi atau asap rokok, sering mendapat antibiotik, kurang gizi, dan tidak diimunisasi. “Kami sangat merekomendasikan upaya preventif sedini mungkin dengan pemberian vaksin pneumokokus kepada bayi dan balita di bawah usia dua tahun,” ujar Prof. Dr. dr. Sri Rezeki S. Hadinegoro, Sp.A(K), Ketua Satuan Tugas Imunisasi IDAI.

Selain menyebabkan radang paru-paru (pneumonia), bakteri pneumokokus juga dapat menyebabkan radang selaput otak (meningitis), infeksi darah (bakteremia), serta infeksi telingah tengah akut (otitis media akut). Untuk mencegahnya, di Indonesia sendiri vaksin konjugat pneumokokus (PCV) sudah direkomendasikan oleh IDAI untuk diberikan kepada bayi mulai usia dua bulan dengan jadwal pemberian di usia 2, 4, 6 bulan dan dosis diulang-ulang di usia 12-15 bulan. Selain itu, pencegahan pun dapat dilakukan dengan pemberian ASI eksklusif dan vitamin A, melakukan pola hidup sehat, serta menghindari lingkungan terpolusi asap rokok. (DMO/Sagar/DT/Dok. M&B)

Untuk mendapatkan informasi lebih banyak seputar infeksi pneumokokus, baca di majalah Mother&Baby edisi Agustus 2014 ya, Moms!