Kabar menyedihkan datang dari Makassar, Sulawesi Selatan, beberapa hari lalu. Seorang bayi yang baru menginjak usia 2 bulan meninggal dunia saat disusui oleh ibunya sendiri.
Dilansir dari Detikcom, bayi tersebut dikabarkan diduga tak sengaja tertindih oleh badan ibunya sendiri yang tertidur saat menyusui Si Kecil di dalam mobil. “Iya (diduga tidak sengaja tertindih). Istrinya tidur, menurut dia dalam posisi menyusui (hingga tidak sengaja tertindih),” jelas Kasi Humas Polsek Panakkukang, Aipda Ahmad Halim, seperti dikutip dari Detikcom.
Berdasarkan keterangan polisi, bayi malang itu awalnya diberi ASI oleh ibunya di dalam sebuah mobil saat ada di kawasan Topaz, Panakkukang, pada Rabu (15/2) sekitar pukul 12.00 WITA. Saat tengah menyusui, sang ibu pun tertidur yang menyebabkan tubuhnya diduga tak sengaja menindih bayinya.
Menurut sang ayah, keluarga mereka memang untuk sementara waktu tinggal di mobil karena rumah mereka di Perumahan Bumi Tamalanrea Permai (BTP) Makassar masih terendam banjir. Dan sudah beberapa hari, keluarga tersebut tinggal di mobil yang terparkir di kawasan Topaz, Panakkukang.
Sementara itu, kematian bayi tersebut baru diketahui setelah sang ayah kembali ke mobil dan melihat tubuh buah hatinya sudah memutih. Setelah mengecek dan memanggil layanan kesehatan, diketahui bahwa bayi tersebut telah meninggal dunia.
Apakah salah sang ibu?
Jika keterangan sang ayah benar, maka sungguh ironis mengingat tak sedikit netizen yang justru mempersalahkan sang ibu karena bertindak lalai sehingga merenggut nyawa anaknya sendiri. Padahal faktanya, menyusui bukanlah “tugas” yang mudah.
Beberapa bulan setelah melahirkan, besar kemungkinan ibu akan lebih mudah merasa lelah. Hal itu tidak lain karena ia harus mengurus bayinya selama hampir 24 jam. Apalagi bayi yang baru lahir pada umumnya belum memiliki ritme tidur yang teratur. Jadi, bukan tak mungkin sang ibu mesti begadang untuk menyusui atau sekadar menggendongnya.
Selain itu, bukan tanpa alasan ibu akan merasa mengantuk saat menyusui bayinya. Selain faktor kelelahan, saat menyusui, tubuh ibu akan mengalami pelepasan hormon oksitosin atau hormon cinta. Nah, proses ini juga bisa menimbulkan perasaan tenang dan nyaman, yang membuat ibu jadi lebih mudah tertidur.
Dan seperti keterangan polisi, keluarga dari bayi yang meninggal dunia tersebut merupakan korban banjir yang melanda Makassar selama beberapa hari terakhir. Bukan tak mungkin, mereka mengalami kelelahan secara fisik maupun emosi akibat banjir.
Dukungan support system
Seorang ibu yang baru melahirkan sangat membutuhkan dukungan dari support system atau orang-orang yang ada di dekatnya. Seperti dikutip dari situs Healthshots, banyak hal yang bisa membuat ibu yang baru melahirkan mengalami depresi, antara lain:
- Merasa kelelahan, bingung, dan khawatir karena belum menguasai sepenuhnya cara mengasuh bayi, menyusui, atau bahkan merasa belum punya ikatan yang kuat dengan buah hatinya.
- Merasa terbebani dengan tanggung jawab yang ada. Tak bisa dimungkiri, Moms mungkin akan dituntut untuk menjadi sosok yang kuat dan serba bisa saat Anda menyandang status sebagai seorang ibu.
- Mempertanyakan kemampuan diri sendiri untuk bisa menjadi ibu yang baik.
- Lelah mendengarkan kritik atau nasihat yang datang bertubi-tubi terhadap dirinya.
Oleh sebab itu, ibu baru sangat membutuhkan dukungan, baik secara emosional maupun tenaga. So Moms, berhenti menjadi hakim bagi ibu lain dan mulailah saling memberikan dukungan. (M&B/Wieta Rachmatia/SW/Foto: Freepik)