Setiap orang memiliki caranya masing-masing untuk memberikan positive vibes saat menjalani aktivitas. Hal inilah yang juga dilakukan Neea Elvira (41) ketika beraktivitas sebagai MC di berbagai acara. Namun saat tiba di rumah, Neea pun mampu mengubah perannya menjadi istri sekaligus ibu yang sangat dekat dengan keluarganya.
Bagi Neea, togetherness yang membuat ia dan sang suami selalu dekat dengan Si Kecil, Anata Hideo (7). Hal ini tentunya membuat Neea semakin mudah mengenal karakter Hideo yang aktif meski butuh waktu lebih lama untuk beradaptasi dengan lingkungan baru.
Tanpa memaksakan apa pun, Neea cenderung memilih untuk "go with the flow" pada banyak hal, termasuk dalam mengasuh Hideo. Yuk, kenal lebih dekat dengan sosok Neea Elvira, seorang working mom dengan prinsip "happy go lucky" yang akan menginspirasi Moms dalam wawancara dengan M&B berikut ini.
Mana yang paling membuat Neea jatuh cinta: penyiar radio, MC, atau fashion?
Saya mengawali karier di dunia fashion, sebagai model majalah saat itu. Satu waktu saya diminta menjadi MC dan saat itulah saya jatuh cinta pada pekerjaan ini, karena menurut saya dunia MC tidak memandang batasan usia dan bisa jadi ladang rezeki yang oke juga.
Setelah beberapa tahun kemudian, barulah saya menjalani karier sebagai penyiar yang sekarang menjadi passion buat saya sendiri. Nah, dari menjadi penyiar ini saya bisa networking, semakin mengenal banyak orang dan jadi bisa nge-MC di berbagai acara juga sekarang.
Apakah jadi model diawali karena kesukaan Anda pada fashion?
Sebenarnya, saya masuk ke dunia modelling karena ‘paksaan’ dari ibu saya. Sejak kecil sering diikutkan ke lomba modelling gitu. Meskipun saya memasang wajah bete, tapi anehnya selalu menang. Kemudian di 2004, saya tidak tahu kalau sudah didaftarkan oleh teman untuk ikut kompetisi modelling di salah satu majalah (Wajah Femina) dan ternyata juga masuk sampai babak final.
Meski begitu, saya bersyukur dan berterima kasih kepada ibu saya, karena sudah membuat saya terjun ke dunia yang saya sukai. Memang orang tua sebenarnya tahu keinginan dan kemampuan anaknya di mana, namun cara mendukungnya yang berbeda-beda.
Bisa dibilang saya adalah ambivert, terlihat seperti ekstrovert saat bekerja atau bersosialisasi, tapi sebenarnya di dalam adalah seorang introvert.
Bagaimana cara Neea untuk tetap konsisten posting di media sosial? Ada tim yang mengatur atau Neea posting atur semua sendiri?
Tentu saya sendiri yang posting semua konten di media sosial pribadi. Tapi memang tidak melulu bisa posting, ada kalanya saya jenuh atau sedang tidak up-to-date, ya. Setiap konten pun saya posting sesempat dan memang ingin diunggah saja. Bukan karena ada kebutuhan untuk engagement atau menambah followers dan sebagainya.
Bahkan, ada banyak foto dan video yang tersimpan tapi belum diunggah karena memang belum ada waktunya atau hanya karena lupa saja. Memang sempat terpikir untuk punya asisten yang bisa membantu mengatur postingan, tapi sepertinya belum perlu untuk saat ini.
Neea rasanya selalu memberikan positive vibes, yang terlihat dari postingan dan saat berinteraksi sosial. Ada trik untuk melakukannya?
Saya senang bertemu dengan banyak orang, bahkan yang baru kenal sekalipun. Saya memang tipe yang bisa menyerap energi orang lain dan akhirnya membuat suasana jadi terasa positif. Tapi setelah kembali ke rumah, rasanya capek banget.
Bisa dibilang saya adalah ambivert, terlihat seperti ekstrovert saat bekerja atau bersosialisasi, tapi sebenarnya di dalam adalah seorang introvert. Banyak hal-hal yang sifatnya pribadi memang tidak saya tunjukkan, tapi saya simpan sendiri.
Jadi kalau sudah di rumah, suami dan Hideo sudah mengerti kalau saya butuh waktu sekitar 1 jam untuk sendiri dulu. Setelah itu, saya akan bergabung dengan mereka dan menghabiskan waktu bersama.
Kebersamaan atau togetherness kami memang jadi kunci, ya.
Bicara tentang anak, seperti apa Hideo di mata Anda?
Setelah masuk TK, saya melihat Hideo memiliki kemampuan bersosialisasi yang baik dan rasa empati yang cukup tinggi. Dia juga mudah menunjukkan ekspresi melalui gambar dan musik. Ya, Hideo anak yang mudah berteman dengan siapa saja.
1 kata paling tepat untuk menggambarkan arti Hideo bagi Neea?
Soft-hearted, dia anak yang sensitif dan lembut.
Apa yang membuat Neea dan Hideo jadi semakin dekat dari hari ke hari?
Tidak hanya dengan saya, Hideo juga nempel banget sama papanya dan kami justru senang, ya. Untuk kami, ini jadi tanda Hideo sangat sayang sama kedua orang tuanya. Kebersamaan kami memang jadi kunci, ya.
Jadi, saat belajar atau membaca buku, saya yang mendampingi. Kalau untuk hobi seperti menonton anime, waktunya Hideo bersama si papa. Saat tidur pun kami masih tidur bertiga di kamar dan kasur yang sama, nih. Makanya sempat muncul rasa khawatir kalau dia jadi anak manja karena memang kedekatan kami bertiga sangat erat.
Tapi, belakangan saya sedang ajarkan Hideo untuk tidur di kamarnya sendiri. Karena usianya juga sudah 7 tahun dan dia akan semakin dewasa. Jadi, sepertinya sudah perlu diajarkan untuk mandiri dalam beberapa hal.
Saya dan suami masih coba memahami usia Hideo yang memang masih kecil, jadi penyesuaiannya dijalankan pelan-pelan saja. Selebihnya, seperti kebiasaan Hideo untuk sharing kesehariannya, saya berharap itu tetap dia lakukan sampai nanti dia besar, ya.
Saya dan suami masih coba memahami usia Hideo yang memang masih kecil, jadi penyesuaiannya dijalankan pelan-pelan saja.
Apa yang sedang digemari Hideo saat ini?
Hideo itu suka masak, tapi belakangan juga suka menggambar.
Bagaimana cara Neea mendukung tumbuh kembang Hideo?
Saya dan suami cukup santai dengan pola asuh yang kami terapkan ke Hideo. Kami coba kasih apa yang Hideo butuhkan atau ingin lakukan. Misalnya dari sisi musik, saya berikan ukulele karena dia mau belajar, tapi kalau satu waktu tidak dipakai lagi juga tidak apa-apa.
Kami pun sedang mempertimbangkan untuk menyekolahkan Hideo di sekolah yang salah satunya mengutamakan social skill anak, karena saya lihat Hideo adalah anak kinestetik yang justru bisa fokus jika banyak bergerak. Jadi sebisa mungkin sistem belajarnya seperti membuat sebuah project, begitu.
Apakah nantinya Hideo juga akan diikutkan ke berbagai kompetisi seperti yang Anda alami saat mengawali karier dahulu?
Kalau saya berusaha untuk membebaskan Hideo melakukan hal yang dia suka. Selama ini, saya mengajak dia untuk mencoba banyak hal, seperti skateboarding atau softball. Kan ada trial yang bisa dia ikuti selama beberapa waktu. Kalau dia suka tentu boleh dilanjutkan, kalau tidak suka yang tidak apa-apa. Karena saya tahu karakter Hideo, jadi saya mendukung apa yang mungkin akan dia sukai dan ingin coba melakukannya.
Karena saya tahu karakter Hideo, jadi saya mendukung apa yang mungkin akan dia sukai dan ingin coba melakukannya.
Apa tantangan dan ketakutan Neea sebagai orang tua?
Sampai saat ini, saya mencoba untuk tidak overthinking tentang masa depannya. Satu hal yang penting adalah bagaimana cara saya membangun lingkungan yang baik untuk dia, karena saya percaya kalau lingkungan yang baik akan membuat anak memiliki karakter yang baik. Seluruh keluarga pun saya dan suami ajak diskusi tentang cara berkomunikasi dengan Hideo. Jadi, tidak keluar dari arahan yang kami sebagai orang tua inginkan untuk dia.
Satu lagi adalah Hideo memiliki separation anxiety yang cukup tinggi. Kalau dia sudah nyaman pada sesuatu, dia akan stay dengan hal itu dalam waktu lama. Selain itu, dia juga anak yang slow to warm up dan perlu diberitahu di awal tentang hal-hal yang mungkin akan dia hadapi di satu kondisi tertentu. Jadi, saya pun sedang mengajaknya untuk mau belajar hal-hal baru dan berani untuk keluar dari zona nyamannya.
Setuju atau tidak jika Anda mendapat julukan "happy go lucky"?
Iya, setuju. Saya merasa bukan orang yang terlalu ambisius dan mengikuti alur yang ada saja. Go with the flow aja. Meskipun hanya sampai menjadi finalis di babak final dan tidak jadi juara, tapi tetap menyenangkan.
Saya jadi bisa tampil di TV saat itu, kenal banyak teman baru, punya pengalaman yang seru juga. Dan saya pun sangat berterima kasih pada ibu saya yang sudah mendukung dari saya kecil. Ya, meski caranya mungkin kurang disukai anak, tapi rasanya orang tua tidak pernah salah saat melihat bakat anaknya sendiri.
Saya percaya kalau lingkungan yang baik akan membuat anak memiliki karakter yang baik.
3 kata yang menggambarkan Neea sebagai seorang ibu
Serius tapi santai, three steps ahead, tenggat rasa.
Tips supaya Moms bisa tetap santai menjadi peran sebagai ibu?
Lakukan hal yang Anda sukai seorang diri dan jangan biarkan orang lain yang tidak memahami hal tersebut menjadi pengganggu. Tidak apa-apa kalau Anda membutuhkan waktu sesaat untuk sendirian sebelum kembali menghabiskan waktu bersama keluarga. Adanya tenggat rasa dengan suami juga penting. Apa yang Moms suka tapi Dads tidak, jangan dipaksa sampai menjadi perdebatan, dan begitu pun sebaliknya.
Saya merasa bukan orang yang terlalu ambisius dan mengikuti alur yang ada saja. Go with the flow aja.
(M&B/Vonia Lucky/SW/Foto & Digital Imaging: Insan Obi/MUA: Inez Febiola (@inezfab)/Stylist: Talitha Putik/Wardrobe: Nonns (@mynonns)/GuizalandKids (@guizalandkids)/Lokasi: Hotel Borobudur Jakarta)