Sembelit atau konstipasi bukan cuma masalah orang dewasa, bayi juga bisa mengalami sembelit atau susah BAB (buang air besar) lho, Moms. Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), konstipasi adalah ketidakmampuan mengeluarkan tinja secara sempurna yang tecermin dari berkurangnya frekuensi BAB dari biasanya, tinja lebih keras juga lebih besar dibandingkan sebelumnya, serta pada perabaan perut teraba massa tinja.
Walau kasus bayi susah BAB lebih jarang terjadi dibandingkan anak prasekolah dan anak sekolah, tetap saja masalah ini harus diwaspadai. Lalu, apa yang harus orang tua lakukan jika bayinya susah BAB? Apa saja sih penyebab bayi susah BAB? Cari tahu di bawah ini, Moms.
Penyebab bayi susah BAB
Mengutip IDAI, susah BAB yang terjadi pada anak di bawah usia 2 tahun biasanya disebabkan oleh beberapa hal ini:
- Kurangnya pemberian minum
- Kurang buah dan sayuran
- Takaran susu berlebihan.
Namun, ada juga beberapa hal yang bisa meningkatkan risiko bayi susah BAB, seperti baru dikenalkan pada makanan padat, kekurangan cairan, pemilihan susu formula yang kurang tepat, dan kondisi medis tertentu (seperti hiperkalsemia, hipotiroid, dan penyakit Celiac). Buat anak yang sudah diberikan MPASI dan susu sapi, alergi makanan atau alergi susu sapi juga bisa jadi penyebab bayi susah BAB lho, Moms.
Waspadai juga faktor psikologis! Bayi susah BAB tidak hanya karena penyakit atau faktor fisik, tetapi juga bisa karena faktor psikologis, seperti berada di lingkungan asing atau saat sedang traveling yang jauh dari rumah.
Tanda bayi susah BAB
Beberapa tanda bayi susah BAB adalah:
- Perut bayi keras
- Frekuensi BAB lebih jarang
- Feses lebih sedikit dan keras
- Bayi mengejan lama saat BAB
- Bayi menangis atau rewel saat BAB
- Nafsu makan berkurang.
Pada kasus yang lebih parah, bayi susah BAB bisa meningkatkan risiko munculnya gejala lebih serius seperti demam, muntah, turun berat badan, dan ada benjolan di anus.
Cara mengatasi bayi susah BAB
Beda usia, beda penyebab, tentu beda pula cara mengatasi kondisi susah BAB pada bayi. Beberapa cara mengatasi bayi susah BAB adalah:
1. Bantuan air putih
IDAI menyarankan untuk memberi tambahan air putih sebanyak 15-20 ml 3-4 kali sehari.
2. Beri buah
Jika anak sudah MPASI, IDAI juga menyarankan untuk memberikan buah dengan takaran yang sesuai usia anak. Pastikan buahnya bukan pisang dan apel ya, Moms.
3. Ganti sufor
Jika bayi yang diberikan sufor jadi susah BAB, maka pastikan takarannya sudah pas (tidak terlalu banyak atau sedikit) dan coba ganti dengan sufor lain yang formulanya lebih cocok untuk Si Kecil.
4. Beri makanan tinggi serat
Jika bayi sudah MPASI, coba berikan makanan tinggi serat yang membantu melancarkan BAB, seperti nasi merah, aprikot, plum, dan kismis.
5. Batasi susu sapi
Bagi Moms yang bayinya sudah berusia 18 bulan, jangan berikan terlalu banyak susu sapi karena bisa menyebabkan bayi susah BAB nih, Moms. Sangat disarankan untuk tidak memberikan susu sapi lebih dari 500 ml per hari, dan jangan pilih susu dengan pemanis serta perasa ya, Moms.
6. Gerakan sepeda
Coba bantu kerja pencernaan bayi dengan menggerakkan kakinya seperti sedang mengayuh sepeda. Baringkan Si Kecil dan gerakkan kakinya secara bergantian. Metode ini bisa dijadikan cara mengatasi bayi susah BAB karena pencernaan bayi jadi lebih lancar dan mudah BAB.
7. Pijat ILU
Ini adalah pijatan membentuk huruf I, L, dan U, yang sering juga disebut pijat I Love You. Caranya, baringkan bayi dan pijat perut bagian kirinya dari atas ke bawah, seperti membentuk huruf I. Kemudian pijat perut bayi membentuk huruf L terbalik. Moms bisa mulai dari perut kanan dan berakhir di perut kiri bawah. Terakhir, pijat perut bayi membentuk huruf U terbalik, mulai dari perut kanan bawah dan berakhir di perut kiri bawah. (M&B/Tiffany Warrantyasri/SW/Foto: Freepik)