Orang tua punya peranan penting untuk mengajarkan anak banyak hal, termasuk ketika anak tidur sendiri. Memang, sejak dini Si Kecil sudah perlu dibiasakan untuk tidur di kamarnya sendiri tanpa didampingi Moms dan Dads. Manfaat yang bisa didapatkan pun akan membantu anak untuk memiliki tumbuh kembang yang baik sesuai bertambahnya usia. Apa saja manfaat anak tidur sndiri? Simak penjelasan berikut ini, Moms!
Manfaat anak tidur sendiri
Setidaknya ada 6 hal yang menjadi manfaat ketika anak mulai biasa tidur sendiri sejak dini, di antaranya:
1. Membantu menjaga kualitas tidurnya
Durasi tidur yang baik untuk anak adalah 8-10 jam per hari. Apabila Si Kecil bisa tidur sendiri dengan durasi waktu tersebut, ini bisa membuat tidurnya berkualitas. Jika pola tidurnya sudah baik, maka ia juga bisa tidur lebih nyenyak dan punya energi untuk melakukan aktivitas keesokan harinya.
2. Mengenal disiplin dengan jadwal
Untuk membiasakan anak tidur sendiri, Moms bisa buatkan jadwal harian untuknya. Bisa dimulai dari ia bangun tidur dan beraktivitas seharian, hingga waktu Si Kecil kembali tidur. Mengikuti jadwal ini tentu berguna untuk mengenalkan prinsip disiplin pada anak yang bisa ia bawa hingga dewasa nanti.
3. Melatih beradaptasi
Ketika anak mulai berlatih untuk tidur sendiri, ini juga jadi momen ia beradaptasi dengan lingkungan yang baru. Artinya, Si Kecil akan menemukan keamanan dan kenyamanannya sendiri ketika tidur. Hal ini pun akan berpengaruh pada kehidupan sosialnya, di mana ia akan lebih mudah beradaptasi dengan lingkungan baru seiring ia beranjak dewasa.
4. Paham makna privasi
Memiliki kamar tidur sendiri artinya anak juga bisa memahami makna dari privasi. Si Kecil jadi bisa belajar untuk memiliki aturan sendiri di kamarnya—meski tetap dengan pengawasan orang tua—mulai dari menata kamar, merapikan tempat tidur, dan menjaga kebersihan kamar. Begitu pula dengan kebiasaan mengetuk pintu sebelum masuk kamar, hal ini pun bisa ia mengerti ketika terbiasa untuk tidur di kamarnya sendiri.
5. Belajar untuk mandiri dan berani
Satu hal yang paling sering jadi penghalang adalah rasa takut yang Si Kecil rasakan ketika ia tidur sendiri, baik karena ruangan kamar yang terasa luas atau saat lampu kamar dimatikan ketika tidur. Hal ini bisa dilatih secara perlahan untuk membuat anak lebih berani. Seiring berjalannya waktu, ia pun jadi makin mandiri bukan hanya saat tidur sendiri, tetapi juga ketika menghadapi dunianya di luar.
6. Orang tua lebih harmonis
Faktanya, Moms dan Dads akan memiliki waktu berduaan lebih banyak saat anak sudah bisa tidur sendiri. Hal ini akan membuat Anda bisa ngobrol dan istirahat, sehingga membuat momen keintiman lebih terasa. Dengan begitu, keharmonisan rumah tangga pun bisa terjaga.
Kapan memulai biasakan anak tidur sendiri?
Meskipun begitu, terlalu cepat untuk membiasakan anak tidur sendiri justru bisa menyebabkan timbulnya separation anxiety. Sedangkan kalau dilakukan terlambat, akan sulit mengubah rasa ketergantungan Si Kecil pada orang tuanya.
Untuk itu, Moms dan Dads bisa mengikuti panduan tidur dari American Academy of Pediatrics (AAP). Anak bisa tidur di ruangan yang sama dengan orang tua setidaknya selama 6 bulan pertama hingga ia berusia setahun untuk melindunginya dari risiko SIDS (Sudden Infant Death Syndrome).
Setelah waktu itu, Anda bisa memulai kebiasaan tidur sendiri ketika anak berusia 2 atau 3 tahun. Secara umum, anak di usia ini juga akan lebih mudah untuk diajarkan suatu kebiasaan baru karena kemampuan komunikasinya yang lebih baik. Dengan begitu, ia pun bisa diajak berdiskusi dan proses pembelajaran juga bisa lebih mudah.
Namun, selain menyiapkan anak untuk tidur sendiri, Anda juga perlu siap secara mental (dan terkadang fisik) terlebih dahulu. Memang prosesnya bisa tidak mulus, tetapi perlu dilakukan agar Si Kecil bisa mendapatkan beragam manfaat di atas. Apabila Moms merasa kerepotan, cobalah untuk berkonsultasi dengan dokter anak atau psikolog untuk membantu prosesnya. (M&B/Vonia Lucky/SW/Foto: Freepik)