FAMILY & LIFESTYLE

Tren Ice Bucket Challenge Para Selebriti



Beberapa waktu belakangan, sejumlah selebriti dan tokoh dunia berlomba-lomba melakukan tren kampanye Ice Bucket Challenge, yaitu tantangan dengan cara menuangkan satu ember air es ke atas kepala mereka. Kampanye ini ditujukan sebagai bentuk kampanye kesadaran akan penyakit amyotrophic lateral sclerosis (ALS) yang menyebabkan kelumpuhan.

Dalam kampanye yang mulai mewabah di AS ini, seseorang yang melakukan tantangan mandi air es akan menantang 2 atau 3 orang temannya untuk ikut melakukan aksi mandi air es dengan menuangkan ember berisi air di atas kepala mereka. Jika teman yang Anda tantang tidak melakukannya dalam waktu 24 jam, mereka harus menyumbang donasi sebesar 100 dollar AS untuk penelitian pengobatan penyakit ini. Aksi itu kemudian direkam dalam video dan diunggah ke akun social media.

Dalam beberapa minggu terakhir, tantangan #IceBucketChallenge ini menarik perhatian sejumlah selebriti, termasuk para keluarga selebriti, seperti Gwen Stefani, Kingston, dan Gavin Rossdale, serta Nicole Richie, dan Jessica Alba yang juga ikut melakukan tantangan ini. Selain itu, bintang popstar Jennifer Lopez juga ikut melakukan aksi Ice Bucket Challenge dibantu anak-anak kembarnya, Max dan Emme, 6, dan meng-upload video tersebut dalam akun Instagramnya. Tak ketinggalan Ben Affleck dan sang istri juga ikut melakukan tantangan tersebut, dan di-upload via Facebook.

Beberapa artis lokal pun ikut meramaikan aksi ini, salah satunya keluarga selebriti Bunga Citra Lestari dan sang suami, Ashraf Sinclair turut melakukan aksi di area kolam renang pribadi mereka. Dalam videonya, pasangan yang memiliki satu anak, Noah Sinclair itu menantang Syahrini, Sarah Sechan, dan Dena Rahman untuk ikut melakukan aksi Ice Bucket Challenge. Rekaman video itu diunggah di akun Instagram pada Jumat (22/8) lalu.

Aksi ini berawal dari AS dan menyebar ke seluruh dunia, sebagai inisiatif untuk menggalang dana riset pengobatan ALS atau penyakit degenerasi saraf otak. Penyakit yang memengaruhi sel-sel saraf otak dan sumsum tulang belakang ini dapat mengakibatkan kelumpuhan. Hingga saat ini, pengobatan penyakit mematikan yang juga disebut Lou Gehrig itu hanya bisa mengatasi gejalanya saja. Harapan hidup penderita ALS pun dikatakan rata-rata hanya sekitar tiga tahun. (Aulia/DT/dok.various)