BUMP TO BIRTH

Bukan Hanya Perdarahan, Ini Gejala Anda Mengalami Janin Tidak Berkembang



Hamil dan memiliki buah hati merupakan keinginan sebagian besar pasangan suami istri. Namun, ada kalanya kehamilan tidak berlangsung sesuai harapan karena janin tidak berkembang.

Janin tidak berkembang kerap disalahartikan sebagai gangguan kehamilan, yaitu janin tidak tumbuh sesuai dengan usianya. Padahal janin tidak berkembang merupakan sebutan awam untuk kondisi kehamilan kosong atau blighted ovum.

Seperti dilansir dari laman Rumah Sakit Siloam, kehamilan kosong adalah kondisi terbentuknya kantong kehamilan, tapi tidak ditemukan embrio di dalamnya. Sebagai catatan, embrio merupakan tahap awal perkembangan manusia setelah terjadinya pembuahan. Kondisi ini bisa terjadi karena sel telur yang sudah dibuahi di dalam rahim gagal berkembang menjadi embrio atau bakal janin.

Janin tidak berkembang atau kehamilan kosong tidak sama dengan kehamilan yang pertumbuhan janinnya terhambat (intrauterine growth restriction/IUGR). Berbeda dengan kehamilan kosong, IUGR merupakan kondisi pertumbuhan janin yang tidak sesuai dengan usia kehamilan (usia gestasi).

Pada umumnya, kehamilan kosong ditandai dengan munculnya flek atau perdarahan dari vagina. Akan tetapi, ada tanda-tanda janin tidak berkembang lainnya yang perlu Moms waspadai, yaitu:

1. Kram

Janin yang tidak berkembang bisa menyebabkan kram perut yang hebat. Biasanya, gejala ini muncul di awal kehamilan. Jadi, Moms jangan menganggap enteng sensasi kram ini. Segera berkonsultasi dengan dokter jika Anda mengalami kram berkepanjangan dan sering muncul.

2. Detak jantung tak terdengar

Pada umumnya, detak jantung janin bisa didengar dan dilihat melalui USG setelah usia kandungan memasuki 10 minggu. Apabila detak jantung janin tidak terdengar, maka ada kemungkinan kehamilan tidak berkembang dengan baik.

Dikutip dari Halodoc, janin yang berkembang normal memiliki detak jantung sekitar 120-160 detak per menit. Di sisi lain, detak jantung janin yang tidak terdengar bisa terjadi karena posisinya dalam perut atau letak plasenta yang menghalangi pemeriksaan.

3. Kadar hCG menurun

Kadar hormon kehamilan human chorionic gonadotropin (hCG) akan meningkat saat hamil. Namun, jika kadarnya menurun selama 8-10 minggu pertama kehamilan, maka kondisi ini menunjukkan jaringan trofoblas mati dan bisa mengindikasikan kehamilan ektopik atau janin dalam rahim tidak berkembang (tidak dapat hidup).

Apabila level hCG secara tiba-tiba turun saat usia kehamilan 2 bulan, Moms perlu waspada. Pasalnya, ada risiko janin tidak berkembang dengan baik.

4. Ketuban pecah dini

Ketuban pecah merupakan salah satu tanda persalinan sudah dekat. Hanya saja, jika ketuban pecah terlalu dini atau saat usia kandungan belum cukup bulan, maka hal ini bisa menjadi indikasi janin tidak berkembang. Perlu diketahui, ketuban pecah merupakan reaksi tubuh yang menunjukkan bahwa perkembangan janin terhenti.

5. Hilangnya tanda kehamilan

Saat tengah mengandung, seorang wanita biasanya merasakan beberapa tanda kehamilan, mulai dari mual, muntah, nyeri payudara, hingga ukuran perut yang membesar. Tanda kehamilan ini mungkin akan hilang dan timbul.

Namun, Moms perlu waspada apabila tanda-tanda kehamilan yang dirasakan menghilang secara tiba-tiba dan disertai adanya perdarahan serta kram hebat. Kondisi ini merupakan ciri janin tidak berkembang.

6. Kantong kehamilan kosong

Pemeriksaan USG akan memastikan apakah Anda mengalami kondisi janin tidak berkembang atau tidak. Apabila kantong kehamilan terlihat kosong atau tidak terlihat kantong kehamilan, maka Anda kemungkinan besar mengalami kondisi janin tidak berkembang. Selain itu, pemeriksaan kantong kehamilan menggunakan USG juga bisa untuk mengetahui kehamilan berjalan sehat, normal, atau tidak. (M&B/Wieta Rachmatia/SW/Foto: Freepik)