BUMP TO BIRTH

Bed Rest saat Hamil, Ini Penyebabnya dan yang Boleh serta Tak Boleh Dilakukan



Dalam beberapa kasus, ibu hamil sering diwajibkan untuk banyak beristirahat di tempat tidur. Berbagai perubahan fisik, ditambah adanya komplikasi kehamilan, bisa menjadi alasan bumil harus bed rest.

Sesuai namanya, bed rest saat hamil artinya Anda harus beristirahat di tempat tidur selama waktu tertentu atau bahkan selama masa kehamilan—tergantung kepada kondisi kehamilan Anda.

Meskipun begitu, bed rest saat hamil bukan berarti Anda hanya berbaring di tempat tidur seharian. Anda masih bisa melakukan berbagai aktivitas ringan di dalam rumah, yang tidak membebani atau membahayakan kehamilan Anda.

Berikut ini M&Btelah merangkum semua yang perlu Anda ketahui tentang bed rest saat hamil, termasuk penyebabnya, serta apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan selama bed rest. Simak ya, Moms!

Penyebab ibu hamil harus bed rest

Dokter mungkin menganjurkan Anda untuk istirahat di tempat tidur selama kehamilan untuk mencegah risiko persalinan dini dan membantu mengatasi kondisi atau komplikasi kehamilan tertentu yang bisa membahayakan Anda dan janin di dalam kandungan. Berikut ini penyebab umum bumil harus bed rest.

1. Preeklampsia

Preeklampsia merupakan komplikasi kehamilan yang cukup serius. Kondisi ini biasanya ditandai dengan peningkatan tekanan darah disertai adanya kelebihan protein di dalam urine atau proteinuria, serta pembengkakan di wajah, kaki, dan tangan.

Preeklampsia yang tidak ditangani dengan baik bisa menyebabkan berbagai komplikasi pada bumil dan janin, seperti eklampsia, solusio plasenta, pertumbuhanan janin terhambat, lahir prematur, atau berat badan lahir rendah.

2. Inkompetensi serviks

Inkompetensi serviks adalah kondisi di mana jaringan leher rahim (serviks) melunak, memendek, dan terbuka sebelum bayi siap dilahirkan. Kondisi ini bisa meningkatkan risiko keguguran dan persalinan prematur, sehingga bumil disarankan untuk banyak beristirahat di tempat tidur dan mengurangi aktivitas berat.

3. Pendarahan vagina

Pendarahan vagina ringan normal terjadi selama kehamilan, terutama di trimester pertama. Namun, apabila Anda mengalami pendarahan vagina yang berlangsung lebih dari 3 hari dan darah yang keluar cukup banyak, sebaiknya segera periksakan ke dokter.

Pendarahan vagina selama kehamilan bisa terjadi karena beberapa penyebab, seperti plasenta previa atau solusio plasenta. Bumil yang mengalami pendarahan vagina harus melakukan bed rest karena dikhawatirkan akan membahayakan kehamilannya.

4. Plasenta previa

Plasentra previa adalah kondisi di mana plasenta berada di bawah rahim dan menutupi sebagian atau seluruh leher rahim. Bumil dengan plasenta previa diwajibkan beristirahat total untuk mengurangi risiko terjadinya pendarahan vagina.

5. Kehamilan kembar

Bumil dengan kehamilan kembar dua, tiga, atau lebih, sering kali lebih berisiko, sehingga memerlukan bed rest untuk meminimalkan risiko persalinan prematur, berat badan lahir rendah, dan kompikasi kehamilan lainnya.

6. Adanya risiko persalinan prematur

Bumil yang sering mengalami kontraksi sebelum minggu ke-37 kehamilan atau menunjukkan adanya tanda-tanda persalinan dini lainnya biasanya akan dianjurkan untuk bed rest. Hal ini tentunya dilakukan untuk mencegah terjadinya persalinan prematur.

Apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan saat bed rest?

Selama bed rest saat hamil, penting untuk memperhatikan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan demi kesehatan dan kelancaran kehamilan Anda.

Hal yang boleh dilakukan saat bed rest:

1. Berjalan kaki perlahan ke kamar mandi.

2. Duduk sedikit di tempat tidur (terutama saat dan setelah makan) untuk membantu mencerna makanan dan mencegah sakit maag.

3. Berjalan kaki perlahan di dalam rumah (kurang dari 20 menit).

4. Melakukan peregangan ringan—sesuai saran dokter—untuk mencegah terjadinya penggumpalan darah dan menjaga otot Anda tetap kuat.

5. Jika dokter mengizinkan, Anda mungkin bisa melakukan olahraga ringan, agar tetap fit saat persalinan nanti.

6. Tetap terhidrasi selama bed rest saat hamil. Mendapatkan cukup cairan bisa membantu meminimalkan pembengkakan dan sembelit, terutama saat Anda kurang bergerak.

Hal yang tidak boleh dilakukan saat bed rest:

1. Berbaring telentang. Meskipun Anda diharuskan untuk beristirahat di tempat tidur, sebaiknya hindari posisi berbaring telentang sepanjang waktu. Posisi ini bisa memberikan tekanan pada pembuluh darah yang menyuplai rahim, sehingga menyebabkan berkurangnya aliran darah ke rahim. Hal ini tentunya bisa mengganggu tumbuh kembang janin di dalam kandungan. Jika Anda harus berbaring di tempat tidur hampir sepanjang hari, maksimalkan aliran darah ke rahim dengan berbaring miring, bukan telentang, dan berganti sisi setiap jam.

2. Makan makanan berlemak dan tinggi gula. Mengonsumsi makanan tinggi lemak dan gula bisa menyebabkan penambahan berat badan berlebihan, diabetes gestasional, dan preeklampsia.

3. Stres. Stres tingkat tinggi dapat mengaktifkan sistem saraf simpatik, memicu pelepasan hormon adrenalin dan kortisol, yang bisa menyebabkan kontraksi dini dan persalinan prematur.

4. Beraktivitas berat. Saat bed rest, Anda tidak diperbolehkan melakukan aktivitas berat atau aktivitas apa pun yang berlangsung lebih dari 30 menit sambil berdiri atau berjalan. Hindari juga mengangkat barang berat.

5. Melakukan hubungan seks.

Bed rest saat hamil bisa mencegah keguguran?

Ini adalah pertanyaan yang sering ditanyakan. Namun, jawaban dari pertanyaan ini bisa cukup rumit. Ada banyak faktor yang dapat menyebabkan keguguran, seperti kelainan kromosom atau masalah pada janin, meskipun bed rest saat hamil mungkin bisa digunakan sebagai tindakan pencegahan terjadinya keguguran yang disebabkan oleh faktor lainnya. (M&B/Fariza Rahmadinna/SW/Foto: Freepik)