FAMILY & LIFESTYLE

Jangan Keliru, Ini 3 Perbedaan Sunscreen dan Sunblock



Sunscreen dan sunblock merupakan salah satu produk perawatan kulit penting untuk melindungi kulit dari efek negatif sinar ultraviolet (UV) matahari. Meskipun punya manfaat yang hampir serupa, ternyata ada perbedaan utama antara sunscreen dan sunblock, lho, termasuk bahan, cara kerja, dan konsistensinya. Berikut ini perbedaan sunscreen dan sunblock yang wajib Anda ketahui.

1. Bahan dalam sunscreen dan sunblock

Jika Anda perhatikan lagi daftar bahan (ingredients) yang ada di belakang kemasan sunscreen dan sunblock, Anda pasti akan menemukan perbedaan bahan utama di antara keduanya.

Sunscreen, atau sering disebut juga sebagai chemical sunscreen, mengandung UV filter kimia seperti avobenzone, octocrylene, octinoxate, dan oxybenzone. Sementara itu, sunblock atau disebut juga sebagai physical sunscreen mengandung UV filter mineral seperti zinc oxide dan/atau titanium dioxide.

UV filter dalam sunscreen atau sunblock ini berfungsi untuk melindungi kulit dari paparan sinar UVA dan UVB berbahaya yang bisa merusak kulit.

2. Cara kerja sunscreen dan sunblock

Berdasarkan cara kerjanya, menurut Blair Murphy-Rose, MD, FAAD, dokter kulit bersertifikat di New York, sunscreen dan sunblock mempunyai cara kerja yang berbeda. Ini karena perbedaan kandungan UV filter di dalamnya yang membuat sunscreen dan sunblock punya cara kerja yang berbeda.

Kandungan UV filter kimia pada sunscreen akan bekerja setelah terserap ke dalam kulit, membentuk lapisan pelindung tipis yang berfungsi untuk menyerap sinar matahari, mengubahnya menjadi panas, dan memantulkannya kembali, sehingga tidak menembus ke lapisan kulit dalam.

Sementara itu, kandungan zinc oxide dan/atau titanium dioxide sebagai UV filter mineral pada sunblock memungkinkannya menciptakan penghalang fisik (physical barrier) pada permukaan kulit, memantulkan atau membelokkan sinar UV, sehingga tidak sampai menembus lapisan epidermis kulit.

3. Konsistensi dalam sunscreen dan sunblock

Perbedaan sunscreen dan sunblock berikutnya bisa dilihat dari konsistensi keduanya. Sunscreen biasanya memiliki konsistensi yang lebih cair dan ringan, bisa dalam bentuk lotion, gel, atau spray. Konsistensi seperti ini memungkinkan produk lebih mudah dan cepat terserap ke kulit serta tidak meninggalkan lapisan putih (whitecast) pada permukaan kulit.

Di sisi lain, sunblock biasanya berbentuk lotion/krim atau spray dengan konsistensi yang lebih kental dan tebal, memungkinkannya menciptakan penghalang fisik yang efektif untuk melindungi kulit dari bahaya sinar UVA dan UVB. Namun, konsistensi yang seperti ini berpotensi meninggalkan lapisan putih (whitecast) pada pada permukaan kulit—meskipun, sudah banyak produk sunblock yang telah mengembangkan produknya dan mengurangi efek whitecast.

Sunscreen dan sunblock, mana lebih baik?

Secara keseluruhan, baik sunscreen maupun sunblock, keduanya sama-sama baik dalam melindungi kulit dari paparan sinar ultraviolet (UV) yang bisa merusak kulit. Namun, keefektifannya mungkin bisa berbeda.

Dr. Murphy-Rose mengatakan bahwa sunblock bisa lebih efektif dibandingkan sunscreen. Alasannya karena kandungan zinc oxide dan/atau titanium dioxide pada sunblock mampu menciptakan pelindung fisik pada permukaan kulit, sehingga bisa menghalangi sinar UV menembus lapisan epidermis.

Selain itu, zinc oxide dan titanium dioxide juga dinilai aman, tak hanya bagi kulit, tapi bagi lingkungan. Kedua bahan ini sudah diberi label GRASE oleh Food and Drug Administration (FDA), yang berarti diakui aman dan efektif serta diketahui lebih bisa ditoleransi dengan baik oleh semua jenis kulit, tidak terkecuali kulit sensitif.

Sunscreen memiliki UV filter kimia yang juga bisa memberikan perlindungan terhadap sinar matahari yang kita perlukan. Namun, sunscreen sering kali membutuhkan waktu sampai terserap ke dalam kulit dan baru setelah itu bisa bekerja secara efektif. Sunscreen juga perlu diaplikasikan kembali setiap 2-3 jam sekali atau setelah terkena air dan berkeringat serta lebih memungkinkan menimbulkan iritasi kulit dan reaksi alergi dibandingkan sunblock.

Pada akhirnya, memilih produk perlindungan matahari terbaik perlu disesuaikan dengan kebutuhan, jenis kulit, dan preferensi pribadi Anda. Jika Anda memiliki aktivitas luar ruangan yang cukup tinggi, memiliki kulit sensitif, atau ingin ikut berpartisipasi dalam pelestarian lingkungan, sunblock mungkin pilihan produk perlindungan matahari yang tepat untuk Anda.Namun, jika Anda memiliki aktivitas luar ruangan yang cukup rendah, sunscreen bisa menjadi pilihan produk perlindungan matahari yang tepat.

Terakhir, penting untuk memilih produk perlindungan matahari berspektrum luas dengan SPF (Sun Protection Factor) yang tinggi dan mengaplikasikannya secara merata ke seluruh kulit sebelum beraktivitas di luar ruangan dan aplikasikan ulang produk setiap 2-3 jam sekali. (M&B/Fariza Rahmadinna/SW/Foto: Freepik)