FAMILY & LIFESTYLE

Tak Perlu Menunggu Tua, Penyakit Jantung Bisa Terjadi pada Usia Muda



Penyakit jantung masih menjadi salah satu penyakit paling mematikan di dunia. Di Indonesia sendiri, berdasarkan data Kemenkes RI, setidaknya ada 245.343 kematian akibat penyakit jantung setiap tahunnya. Angka tersebut tentu saja bukan jumlah yang sedikit. Yang lebih mengkhawatirkan lagi adalah adanya peningkatan kasus kematian akibat penyakit jantung pada usia muda.

Fenomena tersebut dipicu oleh gaya hidup yang tidak sehat, faktor genetik, paparan lingkungan, dan peningkatan faktor risiko kesehatan. Hal itulah yang membuat penyakit jantung kini tidak lagi hanya menjadi penyakit yang banyak diderita pada usia tua, tetapi juga pada usia muda.

“Masalah tersebut kemudian berdampak pada kesehatan mental di kelompok usia produktif dan menjadi beban finansial yang sangat tinggi,” ucap dr. Johan Winata, Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Subspesialis Jantung dan Pembuluh Darah Kardiologi Intervensi RS Pondok Indah - Puri Indah, yang ditemui pada press conference beberapa waktu lalu.

Faktor risiko penyakit jantung

Ada beberapa hal yang menjadi faktor risiko penyakit jantung, yaitu:

  • Riwayat keluarga atau faktor genetik
  • Penderita diabetes
  • Kolesterol tinggi
  • Gaya hidup.

Menurut dr. Johan, faktor risiko yang paling banyak menjadi penyebab penyakit jantung pada usia muda adalah faktor gaya hidup. Saat ini banyak kebiasaan tidak sehat yang dilakukan oleh orang di usia muda.

“Merokok menjadi salah satu hal yang paling banyak menyebabkan penyakit jantung, sebab merokok dapat mengakibatkan sumbatan pada pembuluh darah,” ucap dr. Johan.

Selain merokok, pola makan tidak sehat juga menjadi faktor risiko terbesar. Makanan tinggi gula dan lemak kini sering dikonsumsi, terutama pada masyarakat perkotaan dengan aktivitas dan kesibukan yang tinggi.

Banyak orang yang memiliki faktor risiko penyakit jantung, tapi tidak menyadarinya. Begitu pun dengan gejala penyakit jantung yang sering kali diabaikan, sehingga banyak yang merasa terkejut saat tiba-tiba terkena serangan jantung hingga tidak bisa diselamatkan. Padahal, menurut dr. Johan, tidak ada penyakit yang datang tiba-tiba.

"Pada kasus penyakit jantung, gejala baru akan timbul saat penyakit sudah berat. Itulah gunanya melakukan medical check up secara teratur," jelas dr. Johan.

Cegah penyakit jantung sekarang juga

Meski berbahaya hingga bisa menyebabkan kematian, penyakit jantung dapat dicegah sedini mungkin. Cara mencegah yang paling penting adalah dengan mengidentifikasi faktor risiko yang ada. Bila memiliki riwayat keluarga dengan penyakit jantung, Anda harus melakukan pemeriksaan secara rutin.

“Misalnya ada ayah atau ibu yang memiliki riwayat sakit jantung, maka sejak usia 20 tahunan pun sebaiknya harus segera melakukan pemeriksaan rutin untuk meminimalkan risiko yang ada,” kata dr. Johan.

Medical check up perlu rutin dilakukan setiap tahunnya guna menghindari keterlambatan diagnosis dan penanganan medis. Salah satu alat yang berguna untuk melakukan deteksi dini ini adalah The New Revolutionary CT Scan Cardiac 512 Slice with AI. Ini merupakan alat CT Scan terbaru dengan AI yang saat ini di Indonesia hanya dimiliki oleh RS Pondok Indah - Puri Indah.

“Alat CT Scan ini hanya memerlukan waktu sedetik untuk mendapatkan gambaran kondisi jantung pasien, sehingga lebih nyaman dan memiliki akurasi yang lebih tinggi dibandingkan alat CT Scan yang sudah ada sebelumnya,” ucap dr. Kanovnegara, Spesialis Radiologi RS Pondok Indah - Puri Indah.

Kualitas gambar scan yang dihasilkan sangat berpengaruh pada diagnosis yang kemudian akan berpengaruh pada pengobatan yang dilakukan. Itulah sebabnya diagnosis yang akurat sangat dibutuhkan.

Selain melakukan medical check up secara rutin, Anda juga sebaiknya menjaga kesehatan jantung dengan cara menghindari merokok, mengonsumsi makanan bergizi seimbang, dan melakukan olahraga secara teratur. (M&B/RF/Foto: Lifestylememory/Freepik)