Dalam kehidupan sehari-hari, selain mengajarkan anak untuk menaati peraturan tertulis, penting juga untuk mengajarkan Si Kecil mengenai moral dan etika. Nah, salah satu hal yang perlu Moms ajarkan adalah tentang rasa malu dan bersalah.
Mengajarkan anak tentang rasa malu dan bersalah adalah bagian penting dari perkembangan moral dan emosionalnya. Kedua hal ini juga perlu diajarkan agar Si Kecil bisa menjadi bagian dari kehidupan sosial bermasyarakat. Perasaan malu dan bersalah bisa mencegah anak agar tidak melakukan kesalahan yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain.
Lalu, gimana sih, cara kita mengajarkan anak tentang rasa malu dan bersalah? Yuk, simak tipsnya berikut ini, Moms!
Cara mengajarkan anak rasa malu dan bersalah
1. Jelaskan mengenai sebab akibat
Menurut Reynitta Poerwito, Bach. of Psych., M. Psi., Psikolog, anak perlu memahami tentang konsekuensi. Pahami bahwa ada akibat atau konsekuensi dari setiap perbuatan yang dilakukan, begitu pun jika anak melakukan kesalahan. Selain bisa merugikan diri sendiri, kesalahan yang diperbuat bisa saja merugikan orang lain.
2. Berikan contoh
Anak akan lebih mudah meniru atau mencontoh daripada hanya diberi instruksi. Anda bisa memberikan contoh nyata dalam kehidupan sehari-hari. Orang tua sebaiknya selalu meminta maaf saat melakukan kesalahan pada anak, baik dalam perbuatan maupun perkataan. Saat meminta maaf, Moms juga perlu menunjukkan ekspresi bahwa Anda merasa bersalah.
3. Ajarkan anak meminta maaf
Selain memberi contoh untuk minta maaf saat berbuat salah, ajarkan juga Si Kecil untuk tidak segan meminta maaf mesti tidak merasa bersalah.“Meskipun anak tidak merasa bersalah, anak tetap harus meminta maaf saat orang merasa tidak nyaman atas kesalahan yang diperbuatnya,” ujar Reynitta.
4. Diskusikan tentang nilai dan aturan
Nilai-nilai seperti tanggung jawab, kejujuran, dan kebaikan perlu ditanamkan pada anak sejak dini. Diskusikan juga bahwa ada banyak aturan tidak tertulis, seperti moral dan etika, yang harus ditaati anak. Sampaikan pada Si Kecil mengapa hal ini penting dan bagaimana jika melanggarnya bisa membuat ia merasa malu atau bersalah.
5. Tanamkan empati
Anda juga bisa menanamkan empati pada anak sejak dini, Moms. Si Kecil perlu memahami bagaimana tindakannya bisa saja memengaruhi perasaan orang lain. Misalnya saat anak menyakiti temannya, ajak Si Kecil untuk memosisikan dirinya seperti temannya dan bagaimana bila ia diperlakukan demikian.
6. Memberikan pujian dan kritik secara seimbang
Berikan pujian saat anak melakukan perbuatan yang baik dan jangan segan untuk memberikan kritik membangun saat Si Kecil melakukan kesalahan. Pastikan kritik disampaikan dengan cara yang tidak merendahkan, tapi justru memotivasinya untuk menjadi lebih baik.
7. Membicarakan kesalahan dengan bijaksana
Saat anak melakukan kesalahan, ajak ia berbicara tentang apa yang terjadi. Sampaikan mengapa hal itu salah dan bagaimana ia bisa memperbaikinya. Berikan Si Kecil pengertian bahwa semua orang bisa saja salah, tapi penting untuk mengakuinya dan belajar dari kesalahan tersebut.
8. Bantu anak mengidentifikasi emosinya
Anda bisa membantu anak mengenali perasaannya, termasuk rasa malu dan bersalah. Dengan mengenali emosi ini, Si Kecil bisa belajar mengelolanya dengan cara yang sehat.
Dengan pendekatan konsisten dan penuh kasih, anak akan belajar merasakan dan memahami rasa malu serta bersalah sebagai bagian dari pertumbuhannya menuju kedewasaan yang bertanggung jawab. (M&B/RF/Foto: Pexels)