Moms, masa kecil tentu jadi salah satu fase kehidupan yang penuh dengan kenangan dan keceriaan. Di masa tersebut, anak-anak tumbuh dengan bermain berbagai permainan tradisional. Permainan tersebut tidak hanya menghibur, tapi juga mengandung nilai-nilai budaya dan sejarah.
Namun, sayangnya kini mainan tradisional sudah mulai jarang ditemui dan sepi peminat. Salah satu alasannya, karena dunia digital yang lebih mendominasi dan dianggap lebih menghibur, terutama bagi anak-anak.
Nah, buat Moms dan Dads yang ingin bernostalgia, berikut ini informasi lengkap mengenai macam-macam permainan tradisional zaman dulu. Yuk, kita kembali ke masa lalu dan mengingat asyiknya bermain mainan tradisional!
1. Kelereng
Kelereng adalah bola kecil yang terbuat dari kaca dengan diameter 1/2 inci atau 1,25 cm. Tidak hanya dikoleksi, kelereng juga menjadi mainan tradisional dengan nama yang berbeda-beda, misalnya di Palembang disebut ekar dan di Jakarta disebut gundu.
Ada dua prosedur dalam bermain kelereng, yaitu:
1. Pemain harus menembak kelereng dengan posisi yang tidak boleh berubah dari tempat kelereng sebelumnya.
2. Pemain yang kalah, nantinya harus menyerahkan kelereng tersebut kepada lawannya.
2. Bola bekel
Mainan tradisional zaman dulu berikutnya adalah bola bekel. Permainan yang satu ini terdiri dari bola bekel yang terbuat dari karet berukuran besar atau kecil, serta 6 biji bekel.
Nantinya, para pemain hanya perlu memantulkan bola ke lantai, sambil menyusun 6 biji bekel agar posisinya berdiri. Jika ada satu biji bekel yang tidak terambil atau terjatuh dari genggaman, maka pemain dinyatakan kalah dan permainan akan diulang dari awal.
3. Congklak
Moms dan Dads pernah bermain congklak? Congklak merupakan permainan tradisional yang terdiri dari papan dengan 16 lubang, serta cangkang kerang berjumlah 98 buah. Memainkan congklak butuh keterampilan dan strategi, lho, Moms.
Congklak biasanya dimainkan oleh dua orang. Masing-masing pemain akan mengisi lubang papan satu per satu dari kanan ke kiri, sampai biji kerang habis. Lalu, pemain akan mengambil biji kerang lagi dari tempat terakhir menaruh biji. Pemain yang memiliki jumlah biji terbanyak di lubang utama, maka dialah yang memenangkan permainan.
4. Lompat tali karet
Berikutnya ada lompat tali karet yang jadi permainan tradisional dan diminati anak perempuan. Sesuai namanya, tali karet dibuat dari bahan utama karet yang disusun dengan simpul tertentu hingga panjang.
Tali karet akan dibentangkan oleh 2 orang pemegang tali, kemudian pemain lainnya harus melewati atau melompati karet tersebut tanpa menyentuhnya. Jika gagal, maka ia harus bergantian untuk memegang bentangan tali karet.
5. Gasing
Terakhir ada gasing, permainan tradisional yang sudah ada sejak zaman dulu dan biasanya dimainkan anak laki-laki. Gasing merupakan mainan yang terbuat dari kayu dengan bentuk yang beragam, ada yang berbentuk seperti jantung, kerucut, silinder, hingga yang mirip seperti piring terbang. Bentuk gasing bisa berbeda-beda, tergantung dari daerah asal gasing.
Cara bermainnya cukup dengan menggunakan tali yang terbuat dari kulit pohon, kemudian dililitkan pada bagian ujung gasing dan dilempar sekuat tenaga ke tanah. Jika gasing memutar dan tidak keluar dari garis yang sudah ditentukan, maka orang itulah yang menjadi pemenangnya.
Itulah macam-macam permainan tradisional zaman dulu. Adakah salah satunya yang Moms dan Dads sukai dan sering Anda mainkan? (M&B/Ayu/RF/Foto: Evan Ellis/Pexels)