BUMP TO BIRTH

Bahaya! Ini Alasan Janin Perlu Dikeluarkan setelah Keguguran



Keguguran merupakan pengalaman menyedihkan sekaligus traumatis bagi ibu hamil yang mengalaminya. Proses pemulihan fisik dan emosional setelahnya bisa menjadi rumit dan melelahkan, termasuk proses mengeluarkan janin.

Perlu diketahui, keguguran adalah hilangnya kehamilan secara spontan sebelum kandungan menginjak usia 20 minggu. Menurut statistik, 10-20% kehamilan berakhir dengan keguguran. Dengan pemahaman yang lebih baik, kita dapat memberikan dukungan maksimal bagi mereka yang mengalami kehilangan ini.

Mengeluarkan sisa jaringan

Setelah seorang wanita dinyatakan mengalami keguguran, maka dokter atau petugas medis akan memeriksa adanya jaringan yang tersisa di rahim. Sebagai catatan, mengeluarkan janin dan sisa-sisa plasenta dari rahim adalah langkah penting untuk mencegah infeksi dan komplikasi lainnya.

Jika jaringan janin tidak dikeluarkan sepenuhnya, kondisi ini bisa menyebabkan infeksi serius yang memengaruhi kesuburan masa depan atau bahkan membahayakan kesehatan. Oleh karena itu, tindakan medis cepat dan tepat sangatlah penting.

Proses pengeluaran janin secara alami

Terkadang, janin bisa keluar dari tubuh secara alami setelah keguguran tanpa memerlukan tindakan medis. Hal ini sering terjadi dalam keguguran yang terjadi di awal kehamilan. Proses ini bisa berlangsung beberapa hari hingga minggu.

Ketika tubuh mengeluarkan janin secara alami, Moms mungkin mengalami perdarahan dan kram yang mirip dengan menstruasi berat. Ini adalah bagian dari proses alami tubuh untuk membersihkan rahim. Selama proses ini, Anda perlu mengamati tanda-tanda infeksi, seperti demam atau pendarahan berat, dan segera mencari bantuan medis jika gejala ini muncul.

Kuretase dan prosedur medis lainnya

Kuretase adalah prosedur medis yang dilakukan untuk mengeluarkan jaringan janin dari rahim setelah keguguran. Ini adalah prosedur yang umum dilakukan jika tubuh tidak dapat mengeluarkan janin secara alami atau jika ada risiko infeksi. Kuretase melibatkan pembersihan rahim menggunakan instrumen medis khusus.

Prosedur kuretase biasanya dilakukan di rumah sakit atau klinik dan melibatkan anestesi lokal atau umum. Setelah prosedur, sebagian besar wanita bisa pulang di hari yang sama, tapi mereka perlu istirahat dan menghindari aktivitas berat untuk sementara waktu.

Selain kuretase, metode lain seperti penggunaan obat-obatan untuk membantu mengeluarkan jaringan janin bisa dipertimbangkan. Obat ini bekerja dengan merangsang kontraksi rahim untuk membantu mengeluarkan jaringan.

Pemulihan setelah kuretase

Pemulihan setelah kuretase melibatkan istirahat dan perawatan lanjutan untuk memastikan tidak ada komplikasi. Pendarahan ringan dan kram setelah prosedur adalah hal yang normal, tapi gejala harus diawasi dengan ketat. Pasien disarankan untuk tidak melakukan aktivitas berat dan absen dari hubungan seks selama beberapa minggu hingga dokter memberikan izin.

Yang juga penting, mendapatkan dukungan emosional selama pemulihan sangatlah krusial. Kehilangan kehamilan bisa membawa dampak psikologis yang signifikan, dan mencari dukungan dari teman, keluarga, atau konselor profesional bisa membantu dalam proses penyembuhan emosional. (M&B/Wieta Rachmatia/SW/Foto: Freepik)