FAMILY & LIFESTYLE

Mom of the Month: Nimaz Dewantary



Moms, masih ingat dengan sinetron Candy yang tayang pada 2007? Salah satu bintangnya adalah Nimaz Dewantary. Apa kabar Nimaz sekarang? Lama tak muncul di layar kaca, aktris cantik ini kini sedang menikmati perannya sebagai seorang ibu. Ya, Nimaz telah dikaruniai seorang putri bernama Sienna (1). Tak hanya itu, ia juga kini fokus menjalani kariernya sebagai seorang psikolog klinis.

Bagaimana cerita Nimaz awalnya memilih psikolog sebagai profesinya, apa saja yang berubah setelah ia menjadi seorang ibu, dan bagaimana kesibukannya membesarkan putri mungilnya, Sienna? Simak obrolan eksklusif Nimaz yang menjadi Mom of the Month November 2024 bersama Mother & Beyond berikut ini, Moms!

Apa saja kesibukan Nimaz saat ini?

Saat ini aku selain lagi sibuk praktik sebagai seorang psikolog klinis dewasa, pastinya juga sibuk menjadi seorang ibu dan seorang istri, haha.

Memulai karier di dunia hiburan, kemudian banting setir menjadi psikolog. Bagaimana awal mula ceritanya?

Awalnya aku memulai karier sebagai bintang iklan, kemudian berlanjut main sinetron. Saat kelas 1 SMP, tahun 2007, aku mulai stripping sinetron. Kenapa menjadi psikolog? Sebenarnya awal belajar psikologi itu enggak sengaja dan aku juga enggak tahu psikologi itu seperti apa, tapi aku coba aja deh, tanpa punya bayangan apa-apa.

Tapi, ternyata pas kuliah, wah, (psikologi) seru banget! Aku specifically suka dengan psikologi klinis dan enjoy banget belajar ini. Kemudian aku juga berpikir, kalau aku mau bisa hal (pekerjaan) lain di luar syuting, mungkin ini (menjadi psikolog) jawabannya. Kalau nanti aku punya keluarga, punya anak, aku juga enggak mau syuting seharian.

Buat aku, syuting memang seru banget, tapi aku mau kalau aku lagi enggak syuting, aku punya pekerjaan yang waktunya bisa lebih fleksibel. Jadi, aku mau coba profesi lain, dan mungkin jadi psikolog adalah jawabannya, karena kalau jadi psikolog waktu praktiknya lebih fleksibel dan bisa diatur. Walaupun sesudah dijalani, ternyata, sibuk juga ya, haha.

Menjadi ibu sebenarnya peran yang baru buat aku. Aku setiap hari belajar, setiap hari berusaha untuk menjalani peran ini, bagaimana caranya dari sebelumnya aku enggak bisa supaya sekarang jadi bisa.

Apa saja tantangannya menjadi seorang psikolog dan apa pengalaman menarik selama menjadi psikolog?

Aku praktik sebagai psikolog klinis dari 2021. Setiap hari di ruang praktik pasti ada pengalaman baru, ada pembelajaran baru, ada kasus-kasus yang beda banget. Tantangannya pasti banyak, ya. Kalau buat aku sendiri, tantangannya sebagai seorang psikolog klinis itu adalah ketemu bermacam-macam orang dengan bermacam-macam keluhan. Setiap hari mendengarkan permasalahan orang, berusaha untuk mendengarkan dan kasih treatment plan. Kalau misalnya lagi lelah banget setelah praktik, aku berusaha enggak bawa itu ke rumah, karena aku pernah kayak capek banget kerja, terus aku merasa, “Kok, anakku rewel banget, ya, kalau aku lagi capek.” Jadi, akunya capek, anakku juga rewel.

Kalau pengalaman menarik, menurutku setiap hari itu menarik, karena setiap hari ketemu dan menangani berbagai macam orang, mulai dari remaja, dewasa, sampai lansia, dengan berbagai macam masalah, mulai dari masalah pekerjaan, sosialisasi, sampai mengalami gangguan kecemasan.

Mana yang lebih menantang, main film atau menjadi psikolog?

Beda tantangannya. Kalau akting, pasti tantangannya tergantung dari peran yang kita mainkan. Tapi, kalau sebagai seorang psikolog, misalnya aku hari ini ada 3 orang pasien, yang pertama perlu ditangani seperti ini, yang kedua beda, dan yang ketiga juga beda. Aku merasa ini kayak ada art-nya juga ya, karena pendekatan dan penanganan untuk setiap sesi dan setiap individu akan berbeda-beda.

Nimaz kini juga disibukkan dengan peran sebagai seorang ibu dari putri cantik, Sienna. Setelah menjadi ibu, apa yang berubah dalam kehidupan Nimaz?

Banyak yang berubah, salah satunya soal waktu. Dulu saat belum punya anak, aku beraktivitas kayak enggak ada capeknya, enggak ada remnya. Aku dulu merasa kalau ada kegiatan atau urusan, semua aku iyakan, bisa aku lakukan. Tapi, sekarang setelah punya anak, aku jadi banyak ngeremnya, kayak, “Jangan deh, di rumah ada Sienna, aku perlu pulang lebih cepat.”

Dulu, misalnya, kalau syuting dari pagi sampai malam pasti aku bisa, aku lakukan. Tapi, sekarang kalo ada pekerjaan yang mengharuskan terlalu banyak di luar rumah, seperti kerja dari pagi sampai malam, karena sudah ada anak, aku kayak kepikiran, “Kasihan juga ya, Sienna ditinggal di rumah.” Jadi, aku sekarang mikirin waktu buat sama Sienna juga, apalagi awalnya aku juga masih menyusui Sienna. Ya, menurut aku yang paling banyak berubah dalam kehidupan aku adalah soal waktu.

Apa tantangan terbesar menjadi seorang ibu buat Nimaz? Dan apa yang paling berkesan selama tumbuh kembang Sienna sejauh ini?

Menjadi ibu sebenarnya peran yang baru buat aku. Aku setiap hari belajar, setiap hari berusaha untuk menjalani peran ini, bagaimana caranya dari sebelumnya aku enggak bisa supaya sekarang jadi bisa. Dulu, waktu hamil dan mau menjadi seorang ibu, aku berpikir, “Aku bisa kayaknya jadi ibu.” Tapi, hari pertama setelah aku melahirkan, aku jadi kayak orang bingung, aku harus gimana, haha.

Jujur, aku juga sebenarnya dari dulu enggak terlalu luwes pegang dan gendong bayi. Aku justru takut pegang bayi, karena buat aku bayi kayak fragile banget. Awal-awal Sienna lahir, aku enggak berani mengangkat dan menggendong dia. Aku selalu minta bantuan suami untuk ambil Sienna dan menyerahkan ke tangan aku untuk aku gendong. Suamiku justru yang lebih luwes dan bisa gendong bayi. Tapi, aku terus belajar dan berusaha supaya bisa.

Ada banyak yang berkesan selama tumbuh kembang Sienna buat aku dan suamiku, bahkan sejak dari dia lahir. Bisa dibilang, setiap hari ada aja yang momen baru dan berkesan buat aku dan suamiku melihat tumbuh kembang Sienna sejauh ini.

Bagaimana Nimaz membagi waktu antara kesibukan dan mengasuh anak?

Setelah menikah dan punya anak, aku tetap ingin bekerja sambil mengurus keluarga. Aku sendiri juga cukup aware dengan kekurangan aku. Jadi, kalau aku butuh bantuan, aku akan langsung bilang. Misalnya aku butuh bantuan pengasuh, aku enggak akan sungkan untuk bilang. Tapi, bagaimana kalau pas weekend dan pengasuhnya lagi cuti? Aku akan telepon ke mamaku, telepon ke adikku, dan mereka akan dengan senang hati membantu aku.

Me time favorit buat Nimaz?

Me time favorit aku jalan-jalan. Dari dulu me time-nya jalan-jalan ke mal. Untungnya sekarang aku praktiknya di dalam mal. Jadi, kalau misalnya mau jalan-jalan, ya udah langsung aja, haha. Jalan-jalan selama sekitar 1 jam, menurut aku itu udah cukup. Buat aku, jalan-jalan ke mal juga enggak selalu berakhir dengan belanja, yang penting jalan-jalan aja dan enggak harus sendiri. Kadang-kadang aku juga ajak Sienna. Sienna memang biasa ikut aku ke mana-mana.

Harapanku untuk suamiku, sebagai seorang ayah, semoga ke depannya dia bisa dekat terus dengan Sienna dan terlibat terus di pengasuhannya Sienna.

Bagaimana kerja sama Nimaz dengan suami dalam mengasuh anak?

Pokoknya suamiku itu urusannya bagian main, haha. Urusan lainnya sama aku, misalnya untuk masalah disiplin. Tapi, kalau Sienna mulai berulah, misalnya tarik-tarik rambut, aku akan bilang ke suamiku, “Kalau Sienna kayak gitu, enggak usah dibentak, tapi dikasih tahu baik-baik, ‘Sienna, enggak boleh seperti itu, ya.’” Untuk urusan ganti popok dan menidurkan Sienna sekarang juga sama aku. Tapi, kalau dulu pas Sienna masih bayi, suamiku lebih jago gantiin popok daripada aku.

Di bulan November, kita merayakan Hari Ayah Nasional. Boleh diceritakan bagaimana sosok suami sebagai seorang ayah dan apa harapannya terhadap suami sebagai sosok ayah?

Buat suamiku, ayahnya Sienna, aku senang karena dia mau banget terlibat dalam pengasuhan Sienna, seperti waktu Sienna bayi, dia yang gantiin popok. Dia selalu stand by buat Sienna kalau aku lagi enggak enak badan. Dia juga mau banget untuk main bareng bersama Sienna. Sienna pun aku lihat memang deket banget sama ayahnya. Harapanku untuk suamiku, sebagai seorang ayah, semoga ke depannya dia bisa dekat terus dengan Sienna dan terlibat terus di pengasuhannya Sienna.

3 kata yang menggambarkan Nimaz sebagai seorang ibu?

Mau belajar, berusaha, easy going.

(M&B/SW/Photographer: Gustama Pandu/Digital Imaging: Erlangga Namaskoro/Stylist: Gabriela Agmassini/MUA: Atika Sakura (@tsakeru)/Hair Stylist: Winda Juniansa (@windajuniansa.artist)/Wardrobe Nimaz Dewantary: Novere (@novere.id)/Wardrobe Sienna: Soleram (@inisoleram)/Location: Hotel Tentrem Jakarta (@hoteltentrem.jakarta))