Daya tahan tubuh anak belum sempurna. Ini yang menyebabkan anak rentan terserang infeksi virus. Ada banyak jenis infeksi virus yang perlu Moms waspadai, cara penularannya juga sangat variatif. Untuk itu, penting bagi Moms mengenali cara pencegahan penyakit infeksi virus pada anak.
Apa itu infeksi virus?
Virus adalah mikroorganisme kecil yang bisa menyebabkan berbagai penyakit, mulai dari flu biasa (common cold) hingga yang lebih serius seperti dengue atau COVID-19. Virus dapat masuk ke tubuh melalui berbagai cara, seperti tetesan udara, kontak langsung, atau melalui benda yang terkontaminasi. Begitu masuk ke tubuh, virus akan menyerang sel-sel sehat dan bisa menyebabkan berbagai keluhan, tergantung pada jenis virusnya. Ketika itu terjadi, maka muncullah infeksi virus pada anak.
Virus yang sering menyerang anak
Ada beberapa virus yang cenderung lebih sering menyerang anak-anak. Yuk, lakukan pencegahan dengan mengenali “musuh” yang mengancam kesehatan Si Kecil!
1. Virus influenza: Influenza atau sering disebut flu adalah virus umum yang menyerang saluran pernapasan. Flu bisa menyebabkan komplikasi serius pada anak-anak, termasuk pneumonia.
2. Rotavirus: Rotavirus adalah penyebab umum diare parah pada bayi dan anak-anak. Virus ini bisa menyebabkan dehidrasi dan memerlukan perhatian medis segera. Menurut Kementerian Kesehatan RI, anak-anak usia 6-11 bulan dan 12-23 bulan memiliki jumlah kasus diare rotavirus tertinggi, masing-masing 54,2% dan 50,6%.
3. Cacar air: Infeksi yang disebabkan virus varicella ini sedang marak terjadi. Gejalanya muncul dalam 11 hari setelah tubuh terinfeksi virus. Si Kecil akan mengeluhkan demam, lemas, dan muncul bintik merah di wajah, leher, tangan, punggung, juga dada. Bintik-bintik tersebut kemudian akan berkembang menjadi lepuhan berisi cairan dan akan mengering dalam 4-5 hari.
4. Campak: Ini disebabkan oleh infeksi Morbillivirus. Keluhannya diawali dengan gejala meliputi batuk kering, demam, pilek, sakit tenggorokan, ruam kulit, mata merah, dan ruam kulit. Jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat, campak bisa menyebabkan kematian.
5. RSV: Ini adalah virus respiratory syncytial. RSV sering menyebabkan infeksi saluran pernapasan pada anak-anak, terutama anak di bawah 2 tahun. Ini adalah penyebab umum bronkiolitis dan pneumonia.
Cara mencegah infeksi virus pada anak
Mencegah lebih baik daripada mengobati. Prinsip ini tentu juga berlaku untuk mencegah infeksi virus. Untuk itu, coba terapkan beberapa strategi ini untuk melindungi Si Kecil dari virus.
1. Vaksinasi
Vaksinasi adalah salah satu cara paling efektif untuk mencegah infeksi virus. Pastikan anak mendapatkan vaksinasi sesuai jadwal, termasuk vaksin flu tahunan dan vaksin rotavirus.
2. Terapkan kebiasaan higienis
Mengajarkan kebiasaan higienis sederhana kepada anak, seperti mencuci tangan dengan sabun secara teratur, mampu mencegah penyebaran banyak virus. Pastikan juga anak menutup mulut saat batuk atau bersin ya, Moms.
3. Lingkungan rumah yang bersih
Memastikan rumah tetap bersih dan bebas dari kontaminasi bisa membantu mengurangi risiko infeksi. Bersihkan permukaan yang sering disentuh secara rutin, seperti gagang pintu dan mainan.
4. Imunitas tubuh harus kuat
Sistem kekebalan yang kuat adalah pertahanan terbaik untuk melawan penyakit. Berikut adalah cara-cara untuk meningkatkan kekebalan anak Anda.
- Terapkan pola makan seimbang.Memberikan anak diet seimbang dapat mendukung sistem kekebalannya. Nutrisi dalam makanan membantu tubuh melawan infeksi lebih efektif.
- Rutin olahraga. Olahraga atau aktivitas fisik sederhana tidak hanya baik untuk kesehatan, tetapi juga membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Dorong anak untuk bermain di luar dan aktif secara fisik setiap hari.
- Cukup tidur. Tidur yang cukup sangat penting untuk kesehatan anak. Pastikan anak mendapatkan waktu tidur yang cukup sesuai usianya untuk memberikan waktu bagi tubuhnya untuk pulih dan memperkuat sistem kekebalan.
Ingat, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter agar diberikan saran terbaik sesuai dengan kebutuhan dan kondisi tubuh Si Kecil ya, Moms. Yuk, cegah infeksi virus pada anak dengan mengenali dan menerapkan langkah-langkah di atas! (M&B/Ayu/SW/Foto: Freepik)