Ketika berbicara tentang bayi, komunikasi bisa menjadi tantangan karena Si Kecil belum bisa berbicara. Namun, tahukah Moms bahwa bayi sebenarnya memiliki kemampuan komunikasi lebih dari yang kita sadari? Salah satu cara efektif untuk menjembatani kesenjangan komunikasi ini adalah menggunakan bahasa isyarat untuk bayi.
Bayi mulai memperhatikan pola komunikasi sejak dini, bahkan sebelum ia bisa mengucapkan satu kata pun. Bahasa isyarat membantu memberikan jalan alternatif bagi bayi untuk mengekspresikan kebutuhan dan emosinya, khususnya pada usia 6-18 bulan, saat pengucapan kata masih sangat terbatas. Berikut ini beberapa manfaat utamanya.
1. Mengurangi frustrasi: Bayi sering menjadi frustrasi ketika orang dewasa tidak mengerti apa yang ia inginkan. Bahasa isyarat bisa membantu mengurangi frustrasi pada bayi.
2. Menumbuhkan bonding orang tua dan anak: Ketika bayi merasa dipahami, hubungan emosional antara Moms dan Si Kecil pun jadi lebih kuat.
3. Merangsang perkembangan kognitif: Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang menggunakan bahasa isyarat memiliki kemampuan bahasa verbal yang lebih cepat berkembang.
4. Meningkatkan kesadaran diri: Dengan bahasa isyarat, bayi belajar mengenali emosinya serta bagaimana mengekspresikannya secara efektif.
Kapan mengajarkan bahasa isyarat?
Waktu terbaik untuk memperkenalkan bahasa isyarat pada bayi adalah sekitar usia 6 bulan. Di usia ini, bayi mulai memiliki kontrol motorik yang lebih baik untuk membuat isyarat sederhana, meskipun belum sepenuhnya mengerti arti dari setiap tanda. Namun, jangan ragu untuk memulai lebih awal dengan memperkenalkan isyarat sederhana dalam interaksi sehari-hari.
Perlu Anda ingat bahwa konsistensi adalah kuncinya. Makin sering Anda menggunakan isyarat dalam konteks yang relevan, makin cepat pula Si Kecil mampu memahaminya.
Lantas, bagaimana langkah-langkah menggunakan bahasa isyarat untuk bayi?
1. Mulai dengan isyarat sederhana
Mulailah dengan beberapa isyarat yang berkaitan langsung dengan kebutuhan sehari-hari Si Kecil, contohnya:
- "Makan". Gerakkan tangan seperti sendok ke mulut.
- "Minum". Gerakkan tangan menyerupai bentuk cangkir di depan mulut.
- "Lagi". Pertemukan ujung jari kedua tangan secara berulang.
- "Selesai". Gerakkan kedua tangan terbuka ke arah samping.
Moms juga bisa membuat bahasa isyarat tersendiri yang berkaitan dengan kegiatan bayi sehari-hari, asal dilakukan secara konsisten, ya.
Baca juga: Tak Hanya Lapar, Ini Arti Tangisan Bayi Lainnya, Moms!
2. Gunakan isyarat saat berbicara
Untuk memastikan bayi bisa mengasosiasikan isyarat dengan arti kata, gunakan isyarat setiap kali Anda mengucapkan kata tersebut. Misalnya, saat menawarkan makanan, katakan, “Mau makan?” sambil menunjukkan gerakan isyarat "makan".
3. Ajarkan keluarga dan pengasuh
Untuk keberhasilan penggunaan bahasa isyarat, pastikan orang lain yang sering bersama bayi, seperti Dads, sang kakak, atau pengasuh juga memahami dan menggunakan isyarat yang sama secara konsisten.
4. Tetap konsisten
Konsistensi adalah kunci kesuksesan dalam pengenalan bahasa isyarat. Gunakan isyarat yang sama untuk situasi yang sama setiap waktu hingga Si Kecil mulai merespons.
5. Ciptakan momen menyenangkan
Perkenalkan bahasa isyarat sebagai bagian dari interaksi bermain sehingga bayi merasa nyaman dan senang belajar. Gunakan lagu atau permainan kecil untuk meningkatkan daya tariknya.
6. Berikan pujian
Saat bayi Anda mulai mencoba menggunakan isyarat, berikan pujian yang positif. Hal ini bisa mendorongnya untuk lebih sering menggunakan isyarat tersebut.
Mengenali tanda-tanda komunikasi bayi
Selain bahasa isyarat, bayi Anda juga akan menunjukkan berbagai tanda komunikasi non-verbal. Memahami tanda-tanda ini membantu Anda merespons kebutuhan Si Kecil dengan lebih baik, misalnya:
- Mimik wajah: Wajah bayi sering kali menjadi cerminan emosinya. Misalnya, mengernyitkan dahi bisa menunjukkan rasa tidak nyaman.
- Gerakan tubuh: Melengkungkan punggung bisa menjadi tanda frustrasi atau tidak nyaman.
- Suara-suara: Gumaman, tawa, atau tangisan dengan pola tertentu adalah bentuk komunikasi awal.
- Kontak mata: Ketika bayi mengarahkan pandangan ke objek tertentu atau Anda, ini bisa menjadi bentuk "permintaan" atau komunikasi.
Itulah cara menggunakan bahasa isyarat untuk bayi. Bahasa isyarat untuk bayi tidak hanya membantu Anda untuk bisa memahami kebutuhan Si Kecil, tapi juga akan memperkuat bonding Moms dengan bayi. (M&B/Wieta Rachmatia/SW/Foto: Freepik)