BABY

Gemas Boleh, Tapi Jangan Cubit Pipi Bayi! Ini Bahayanya

Gemas Boleh, Tapi Jangan Cubit Pipi Bayi! Ini Bahayanya

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram dan Youtube Mother & Beyond


Melihat pipi bayi yang tembam dan menggemaskan sering kali membuat kita tergoda untuk mencubitnya. Hal ini menjadi kebiasaan yang kerap dianggap wajar sebagai cara mengekspresikan kasih sayang atau gemas terhadap bayi. Namun, tahukah Anda bahwa mencubit pipi bayi ternyata bisa membawa bahaya yang tidak disadari?

Bahaya mencubit pipi bayi

Berikut ini beberapa risiko bahaya mencubit pipi bayi dan alternatif yang lebih aman untuk menunjukkan kasih sayang kepada Si Kecil.

1. Merusak kulit sensitif bayi

Kulit bayi yang masih sangat tipis dan sensitif rentan terhadap iritasi atau bahkan luka. Mencubit pipi, meskipun dilakukan dengan pelan, bisa menyebabkan kulit bayi kemerahan, memar, dan bahkan peradangan. Luka kecil ini juga berisiko menjadi pintu masuk bakteri yang bisa menyebabkan infeksi kulit seperti impetigo.

Baca juga: Bisul pada Bayi, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

2. Memicu infeksi pada rongga mulut dan gusi

Ketika pipi bayi yang dicubit disentuh oleh tangan yang tidak sepenuhnya bersih, bakteri atau kuman bisa dengan mudah menyebar. Hal ini dapat memicu infeksi di rongga mulut, khususnya pada gusi, bibir, atau bagian dalam pipi bayi. Penting diingat bahwa sistem imun bayi belum sepenuhnya berkembang, sehingga lebih sulit bagi tubuhnya melawan infeksi.

3. Membuat bayi tidak nyaman

Meski bayi belum bisa mengungkapkan emosinya dengan kata-kata, mencubit pipinya bisa menyebabkan rasa tidak nyaman atau bahkan rasa sakit. Bayi mungkin menangis atau menunjukkan tanda-tanda ketidaknyamanan seperti menjauh atau mengerutkan wajah.

4. Trauma psikologis jangka panjang

Meski sulit dipercaya, mencubit pipi bisa menjadi pengalaman yang tidak menyenangkan bagi bayi, yang teringat hingga ia lebih besar. Meskipun bayi mungkin tidak langsung mengingat peristiwa ini, pengalaman yang konsisten dari perilaku kasar bisa memengaruhi persepsi Si Kecil terhadap kasih sayang fisik.

5. Risiko kerusakan otot wajah

Mencubit pipi bayi dengan tekanan yang sedikit lebih keras dari seharusnya bisa berdampak pada otot wajahnya yang masih berkembang. Dalam kasus tertentu, ini bisa menyebabkan ketidaknyamanan jangka panjang atau bahkan menyebabkan pembentukan otot yang tidak sesuai.

Cara aman menunjukkan kasih sayang pada bayi

Alih-alih mencubit pipi, ada banyak cara yang lebih aman untuk mengekspresikan rasa gemas atau kasih sayang Anda kepada bayi. Berikut ini beberapa alternatif yang disarankan.

1. Tersenyum atau bermain ekspresi wajah

Bayi sangat menyukai interaksi visual. Anda bisa tersenyum lebar, membuat ekspresi lucu, atau bermain cilukba untuk menarik perhatiannya. Aktivitas ini tidak hanya menyenangkan, tapi juga membantu perkembangan sosial dan emosional Si Kecil.

2. Memberi pelukan lembut

Pelukan lembut merupakan cara terbaik untuk mengekspresikan kasih sayang secara fisik. Pelukan ini juga bisa membantu bayi merasa aman dan dicintai.

3. Usapan pada kepala atau punggung

Mengusap kepala, dahi, atau punggung bayi dengan lembut adalah alternatif yang sangat baik. Selain menunjukkan kasih sayang, tindakan ini bisa memberikan efek menenangkan pada Si Kecil.

4. Berbicara dengan nada ceria

Gunakan nada suara yang lembut dan ceria saat berbicara dengan bayi Anda. Anda bisa melibatkan Si Kecil dalam percakapan ringan atau mendongeng. Hal ini akan meningkatkan kemampuan komunikasi bayi dan mempererat bonding Anda dengannya.

5. Mencium pipi dengan lembut

Jika Anda benar-benar ingin menunjukkan kasih sayang pada pipi bayi, ciuman lembut bisa menjadi pilihan yang lebih aman. Namun, pastikan wajah Anda bersih untuk menghindari potensi penularan bakteri atau kuman ya, Moms.

Itulah penjelasan terkait bahaya mencubit pipi bayi. Menyayangi bayi tidak selalu harus melalui gestur fisik yang mungkin membawa risiko. Dengan memberikan kasih sayang melalui cara-cara yang lembut dan aman, Anda tidak hanya memastikan bayi tetap sehat, tapi juga membangun bonding yang hangat. (M&B/Hana/SW/Foto: Jcomp/Freepik)