Penyakit diabetes mungkin bukan istilah yang asing lagi di masyarakat. Namun, jumlah kasusnya setiap hari terus meningkat, seiring dengan perkembangan pola hidup masyarakat. Menurut Prof. Dr. dr. Achmad Rudijanto, Sp.PD-KEMD, ketua PERKENI, banyak dari kasus diabetes terlambat terdeteksi. Dari keseluruhan kasus, hanya 37 persen kasus diabetes yang terdeteksi.
Prof. Achmad menambahkan, ada beberapa faktor yang memengaruhi minimnya deteksi dini diabetes, seperti berikut.
1. Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai diabetes, termasuk gejala, faktor risiko, dan pengobatan.
2. Akses pengobatan atau penanganan diabetes masih terbatas untuk masyarakat Indonesia, terutama yang tinggal di pelosok. Begitu juga dengan fasilitas kesehatan yang tersedia.
3. Ia juga menilai, masyarakat Indonesia masih memiliki persepsi yang salah tentang diabetes.
“Untuk mendeteksi dini kasus diabetes, kita perlu memerhatikan faktor utamanya, seperti lingkar pinggang dan berat badan, riwayat keturunan diabetes, dan faktor risiko lainnya,” ungkap Prof. Achmad dalam temu media siang (13/11) tadi. (Aulia/DC/dok. freedigitalphotos)