FAMILY & LIFESTYLE

Rani Razak Noeman: Pembentukan Karakter Anak dari Rumah



Bayangkan di depan Anda ada sepiring rujak. Bayangkan Anda mengambil potongan nanas, kemudian Anda masukkan ke dalam mulut. Rasa asam dan manisnya akan memenuhi kerongkongan Anda. Lalu Anda memakan pepaya yang manis dan lembut.

Asosiasi makan rujak itu diungkapkan Rani Razak Noeman, Ketua Gerakan Bandung Cinta Keluarga dalam talk show “Revolusi Mental Dimulai Dari Keluarga” beberapa waktu lalu di Jakarta. Menurut Rani, seperti itulah pembentukan karakter anak harus dilakukan para orangtua.

“Ibu bisa meneteskan air liur karena membayangkan rujak yang tidak ada, itu artinya, otak manusia bisa dimanipulasi. Sekarang coba bayangkan apa yang bisa terjadi pada otak anak Anda. Mereka belum sepenuhnya mengerti logika, jika otak mereka dimanipulasi dengan cara yang salah, akan salahlah pandangan hidupnya,” jelas Rani.

Rani mencontohkan, anak-anak yang kecanduan game berbau kekerasan. Anak-anak ini akan percaya bahwa untuk mendapatkan “poin” dalam kehidupan mereka, mereka harus tega berbuat jahat. Lingkungan lah yang akan berperan aktif membentuk karakter anak dan rumah sebagai lingkup lingkungan terkecil menjadi tempat utama untuk pembentukan itu.

“Setiap orangtua pasti memiliki kemampuan untuk membentuk karakter anaknya. Namun agar kemampuan itu maksimal, ada caranya. Pertama, orangtua harus mempelajari ilmu parenting. Ayah dan ibu juga harus mempunyai misi yang sama dan tanggung jawab masing-masing sesuai kesepakatan. Lalu, orangtua juga harus mempelajari tumbuh kembang otak anak berdasarkan tahapan usia. Dengan mengetahui tahapan itu, orangtua akan tahu cara tepat menstimulasi otak anak mereka,” jelas Rani. (SandraRatnasari/Dok. M&B)