TODDLER

Pentingnya Pendidikan Berbasis STEM



Generasi milenium saat ini umumnya adalah para pengguna setia teknologi, yang perkembangnya sangat cepat, seiring berjalannya waktu. Sayangnya, para generasi milenium saat ini banyak yang tidak berminat dalam memelajari bidang matematika dan sains, karena identik dengan kekakuan. Padahal, lowongan di bidang ini terus dibutuhkan di masa depan.

Untuk itu, para pemuka bisnis sepakat bahwa pendidikan berbasis STEM (Science, Technology, Engineering, and Math), sebenarnya sangat dibutuhkan bagi kesejahteraan bangsa. Menurut Nenny Soemawinata, Managing Director Putera Sampoerna Foundation, ilmu berbasis STEM ibarat 'bahan bakar' bagi sebuah inovasi. “Hampir semua dari 30 pekerjaan dengan pertumbuhan terpesat membutuhkan keterampilan kuantitatif dan pengetahuan teknis mengenai STEM,” ungkapnya dalam sebuah diskusi media beberapa waktu lalu.

Ia menambahkan, fakta menurut National Science Foundation mengungkap, 10 tahun ke depan, 80 persen pekerjaan mengharuskan para pekerjanya menguasai keterampilan di bidang sains, teknologi, teknik, dan matematika.

Pelajaran berbasis STEM ini sebenarnya dapat melatih seorang anak untuk bernalar dan berpikir kritis, logis, dan sistematis sehingga mereka nantinya mampu menghadapi tantangan global. Anak yang 'melek' STEM juga cenderung memiliki daya berpikir yang berbeda. STEM juga melatih anak untuk terbiasa berpikir mencari solusi.

“Pendidikan berbasis STEM ini sudah bisa diajarkan dari usia TK melalui beberapa permainan. Salah satunya permainan lego yang membantu anak untuk bermain sambil berpikir dan memelajari sesuatu,” tambah Nenny.

Dalam pengaplikasian pendidikan STEM untuk usia TK, anak-anak juga tetap perlu melatih daya imajinasinya, dan jiwa bermainnya pun tidak dihilangkan. Mereka tetap perlu berimajinansi, membuat, dan akhirnya mempresentasikannya. (Aulia/DT/dok.M&B)