Setelah dilahirkan, bayi memiliki jadwal vaksin untuk menambah sistem kekebalan tubuh mereka. Namun, tidak jarang banyak bayi yang meleset jadwal vaksinnya dengan berbagai alasan. Salah satu yang umum adalah kondisi bayi yang sedang tidak fit. Vaksin yang seharusnya dilakukan pun jadi tertunda, menunggu hingga kondisi bayi kembali sehat.
Lalu jika vaksin terlambat diberikan, apakah tetap efektif? Menurut dr. Piprim Basarah Yanuarso, SpA(K), vaksin tetap dapat dilanjutkan walaupun telambat diberikan. “Ada yang namanya catch-up immunization, ini jadwal pemberian vaksin untuk yang terlambat diberikan. Jika terlambat, tidak perlu mengulang lagi dari awal karena vaksin itu tidak akan hangus. Tinggal dilanjutkan saja. Vaksinasi yang telah diberikan pun masih berlaku,” jelas pendiri Rumah Vaksinasi ini.
“Tapi pada beberapa vaksin tertentu, misalnya rotavirus, jika jadwal pemberiannya sudah lewat, tidak bisa diberikan lagi. Selain tidak efisien, tidak direkomendasikan untuk bayi-bayi yang sudah terlambat mendapat rotavirus di awal. Pada kasus vaksin yang terlambat lainnya, ada juga yang pemberian dosisnya jadi berbeda. Misalnya vaksin PCV, jadwal yang sebenarnya diberikan saat anak berumur 2,4,6 dan diulang saat 12 bulan. Tapi kalau terlambat, misalnya karena si ibu lupa, dan baru ingat ketika anak berusia 2 tahun, cukup sekali diberikan. Jadi berbeda-beda, tergantung jenisnya. Dan ini sudah ada aturan main yang disusun para ahli,” jelas dr. Piprim lagi. (DT/foto:MBUK)