TODDLER

Membentak Pengaruhi Otak Si Kecil



Aktivitas yang dilakukan setiap hari tentunya akan menghabiskan energi Anda dan tidak jarang saat harus berhadapan dengan tingkah rewel balita membuat Anda naik pitam. Bentakan pun tanpa sengaja keluar dari mulut Anda dengan tujuan untuk mendiamkan Si Kecil. Jika Anda sering seperti itu, sebaiknya hilangkan kebiasaan tersebut karena beberapa penelitian mengungkapkan bentakan mempunyai efek yang sama dengan kekerasan fisik atau seksual terhadap anak. “Bentakan memengaruhi area otak yang berperan dalam perkembangan atensi, memori, dan emosi anak,” jelas psikolog Vera Itabiliana Hadiwidjojo, Psi.

Mendisiplinkan anak melalui bentakan hanya akan membuat ia bingung apa sebenarnya kesalahan yang dilakukannya. Ia pun menjadi terluka serta merasa direndahkan sehingga akan membuatnya menjadi anak yang tidak percaya diri dan tidak nyaman dengan dirinya sendiri. Vera menyebutkan hubungan antara orangtua dan anak yang selalui diwarnai dengan bentakan akan menciptakan anak menjadi tertekan serta tidak nyaman berada di dekat orangtuanya. Si Kecil bukannya menghargai Anda sebagai orangtua, malah jadi ketakutan.

Walaupun belum ada penelitian yang menjelaskan lebih jauh mengenai batasan bentakan, namun Vera berujar semakin sering frekuensi anak dibentak, dampaknya akan semakin buruk. “Bentakan biasanya muncul ketika orangtua menumpuk emosi. Karenanya, jangan menunggu sampai emosi memuncak. Langsung tegur Si Kecil dengan tenang jika memang ada yang salah. Tenangkan diri terlebih dahulu, jika perlu tinggalkan lokasi sebentar untuk menenangkan diri. Bila sudah tenang, baru kembali bicara dengan Si Kecil,” saran Vera. Ia pun menambahkan orangtua harus memahami usia perkembangan anak supaya tuntutan orangtua mengenai perilaku anak lebih realistis. (Sagar/DT/Dok. M&B)