Perkembangan teknologi kedokteran terus berjalan maju, begitu juga dengan teknologi Invitro Fertilization (IVF) atau bayi tabung. Kini sudah ditemukan teknologi baru dengan nama Pre Implantation Genetic Screening (PGS) yang memberikan harapan keberhasilan 50 persen lebih banyak dari sebelumnya.
Menurut dr. Ivan R. Sini, SpOG, Direktur Pengembangan Produk dan Teknologi PT Bunda Medik Healthcare System, dalam acara Terapan Terobosan Reknologi Pertama di Indonesia 'Pre-Implantation Generic Screening' dari Reproductive Health Science Ltd Autralia, teknologi ini akan sangat membantu dokter dalam meningkatkan keberhasilan bayi tabung. Teknologi ini memungkinkan dokter untuk meneliti apakah embrio yang akan ditanam memiliki 24 kromosom yang baik. Dengan mengetahui kondisi kualitas kromosom dari embrio yang akan ditaman, dokter hanya akan melakukan implantasi pada embrio yang dinilai baik.
“Teknologi ini bisa memberikan analisa hanya dalam waktu 24 jam. Disebut sebagai teknologi yang paling ideal terutama untuk pasien yang mengalami kegagalan berulang dalam program IVF. Kalau embrio diketahui tidak bagus, tidak perlu ditempel. Namun kalau ternyata bagus dan ditempel ternyata tidak berhasil juga, dicari ada di mana kesalahannya,” ujar dr. Ivan.
Walau teknologi ini dinilai cukup mahal, berkisar U$ 3000 – U$ 4000, tapi banyak keuntungan yang meningkatkan keberhasilan program bayi tabung. Menurut dokter Michelle Fraser, PhD, Managing Director dan CEO Grad Dip Sco Tech Comm, Australia, teknologi ini bisa mengurangi kemungkinan keguguran dan meningkatkan implantasi satu embrio yang bisa mengurangi angka kematian bayi. (SikstaAlia/DT/dok.MBUK)