Air ketuban juga bisa berlebihan. Salah satu penyebabnya adalah jika Si Ibu mengidap diabetes. Selain itu, jumlah air ketuban yang terlalu banyak juga bisa menjadi indikasi ada cacat bawaan pada anak. Misalnya saja, janin tidak ada esofagus, tidak memiliki batok kepala, dan sebagainya. Untuk mengetahui lebih dalam, harus melalui pemeriksaan lebih lanjut.
Kelebihan air ketuban sangat berbahaya karena akan meningkatkan risiko perdarahan saat persalinan karena rahim ibu menjadi terlalu besar. Air ketuban yang terlalu banyak juga membuat ibu sulit untuk berkontraksi sehingga membahayakan proses persalinan.
Besarnya rahim bisa menjadi indikasi apakah air ketuban dalam rahim calon ibu itu terlalu banyak. “Jika usai kandungan baru memasuki usia 7 bulan tapi perutnya sudah besar sekali dan tidak mengandung bayi kembar, harus dicari kelainannya,” ucap dr. Bayu Agus Widianto, Sp. O.G. dari Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto.
Jumlah air ketuban yang terlalu banyak ini bisa juga mengakibatkan gawat janin. “Jika air ketuban terlalu banyak, janin memiliki ruang yang sangat luas untuk 'berenang' dan memiliki kemungkinan untuk terlilit tali pusat,” jelas Bayu.
(Siksta/DT/dok.MBUK)