Di saat Amerika hiruk-pikuk dengan berbagai perhelatan acara, dari Oscar hingga New York Fashion Week, Angelina Jolie malah lebih memilih berkunjung ke pengungsian Khanke Camp di Irak selatan pada akhir bulan lalu. Pada kesempatan tersebut, wanita yang diangkat sebagai High Commissioner for Refugees oleh PBB tersebut menyapa 10 ribu keluarga yang terpaksa meninggalkan rumah mereka akibat serangan dari ISIS.
Dilansir melalui Huffington Post, Jolie sempat mendengarkan cerita pilu dari seorang ibu bernama Naseema, 40, yang harus kehilangan anak-anak perempuannya. Jolie pun mengaku sebagai seorang ibu ia sangat terenyuh mendengar kisah-kisah tersebut. “Sebagai orangtua, saya tidak bisa membayangkan semua kengerian ini. Mereka tentu ketakutan membayangkan apa yang akan terjadi pada anak-anak mereka. Tidak ada satu pun yang bisa menerima ini, bertahan dari penculikan, penganiayaan, eksploitasi, serta ketidakmampuan untuk mendapatkan pertolongan,” ujar istri dari Brad Pitt tersebut.
Ibu dari 6 anak ini kemudian memberikan pidato dengan berapi-api agar dunia ikut campur-tangan menghentikan peperangan yang terjadi di Syria dan Iraq. “Terlalu banyak orang-orang tidak bersalah harus terkena dampak dari konflik yang terjadi di Syria dan menyebarkan keekstreman ini. Organisasi internasional harus bertindak dan melakukan lebih dari yang ada saat ini.”
“Tidak cukup hanya membela mereka dari rumah kita saja. Kita harus membela mereka di sini, di tenda-tenda pengungsian, di pemukiman liar di Timur Tengah, serta di kota-kota Irak dan Syria yang hancur. Kita sedang diuji di sini sebagai sebuah organisasi internasional. Dan sejauh ini, semua upaya dan niat baik kita gagal,” ungkapnya penuh emosi, seperti dikutip melalui US Magazine. (Sagar/DT/Dok. The Telegraph)