Skoliosis merupakan kelainan yang menyebabkan suatu lekukan abnormal pada tulang belakang. Dalam kondisi paling parah, tulang bisa berbentuk huruf 'S', dengan kemiringan mencapai 45 derajat. Kelainan ini dapat menyerang siapa saja, termasuk Si Kecil. Faktor penyebabnya cukup beragam, dari unsur genetik atau bawaan, terkena suatu penyakit, tulang tidak bertumbuh, kecelakaan dan ketidaktahuan. Selain itu, faktor kebiasaan juga memegang peranan penting dalam menyebabkan kelainan ini, seperti sikap duduk, cara membawa tas, dan olahraga yang salah.
Menurut Dr. Tinah Tan, chiropractor, skoliosis sebenarnya bisa diperbaiki, terutama pada stadium awal, karena struktur tulang masih bisa dibelokkan dan digerakkan. Sementara, pada stadium kronis, tulang sudah sulit digerakkan, sehingga butuh penanganan lebih intensif agar tidak terjadi pengapuran dini. Selain dengan screening test, Anda juga dapat mengenali Skoliosis melalui perbedaan tinggi kaki Si Kecil dan struktur pundak yang tidak sama. Jika ia memiliki kelainan tersebut, segera hubungi dokter untuk deteksi lebih lanjut dan mendapatkan terapi.
Terapi berguna untuk membetulkan iritasi saraf yang terjadi pada tulang belakang Si Kecil. Selain itu, terapi juga dapat menjaga fungsi dan sistem tulang belakangnya agar kembali normal, serta berada posisi semestinya. Sehingga, seluruh bagian tubuhnya pun dapat kembali bekerja tanpa adanya gangguan. Setelah terapi dilakukan, Anda sebaiknya tetap melakukan pengawasan agar Si Kecil tidak kembali melakukan kebiasaan-kebiasaan yang dapat mengganggu struktur tulang belakangnya. (Dina Christin/DC/Dok. Freedigitalphotos)