TODDLER

Penanganan Mata Malas pada Anak (3)



Jika mata malas atau ambliopia terlambat dideteksi, Si Kecil berisiko mengalami kerusakan visual yang tak dapat disembuhkan.

Idealnya, perawatan mata malas dimulai pada anak usia dini saat perkembangan kemampuan visual di otak mulai terbentuk. “Mata malas bisa diobat dengan menangani penyebabnya. Jika mengalami mata malas karena juling, ya atasi juling itu. Jika mata malas karena anak mengalami katarak, ya atasi kataraknya,” jelas dr. Florence M. Manurung, Sp.M, ophthalmologist dari Jakarta Eye Center. Perawatan konservatif seperti memakai kaca mata korektif atau eye patches (terapi patching) juga seringkali dapat menurunkan gangguan mata malas, tergantung pada penyebab dan sejauh mana visi anak terpengaruh.

Ada beberapa pilihan pengobatan mata malas:
1. Memakai kaca mata. Jika kondisi seperti rabun jauh, rabun jauh atau astigmatisme memberikan kontribusi untuk mata malas, kacamata korektif dapat direkomendasikan.
2. Eye patch. Untuk merangsang mata yang lemah, dapat menggunakan penutup mata pada mata yang kuat. Prinsip dasar dilakukannya terapi patching adalah menggunakan mata yang malas, sehingga mata tersebut bisa mengembangkan daya penglihatan normal. Terapi patching membantu bagian otak yang mengelola penglihatan berkembang lebih lengkap.
3. Obat tetes mata. Pemakaian sementara obat tetes yang disebut atropin, dapat mengaburkan penglihatan pada mata yang kuat. Hal ini akan mendorong penggunaan mata lemah. Perawatan ini juga menjadi alternatif lain dari terapi patching.
4. Bedah. Jika anak telah terlahir memiliki mata yang menyimpang, ada baiknya dilakukan pembedahan pada otot mata. Kelopak mata yang menurun atau katarak mungkin juga memerlukan intervensi bedah.

Bagi kebanyakan anak dengan mata malas, perawatan yang tepat, terutama patching, untuk memperbaiki penglihatan dapat memakan waktu yang bervariasi, mingguan, bulanan, bahkan tahunan. Namun, semakin dini dimulai terapi ini dan rutin dalam menggunakannya, pemulihan akan semakin cepat. “Selama masa terapi, orangtua sebaiknya rutin memeriksakan mata Si Anak ke dokter untuk mengetahui kemajuan penglihatan yang sudah diraih Si Kecil,” tutupnya.

(OCH/ Dok. Huffingtonpost)