Apakah Si Kecil bisa mengalami migrain? Ternyata bisa, Moms! Meski begitu, menetapkan bahwa anak Anda mengalami migrain cukup sulit sebab gejalanya tidak terlihat dengan jelas. Anda patut waspada jika Si Kecil mulai mengeluh sering sakit kepala dan langsung membawanya ke dokter. Tidak hanya itu, berdasarkan fakta dari American Migraine Foundation, gejala-gejala lainnya adalah mual dan muntah, sakit di daerah perut, ingin tidur di ruangan yang gelap, serta sensitif terhadap cahaya, suara, dan bau-bauan.
“Walaupun migrain bisa sangat menyakitkan, namun pada umumnya masalah ini dapat ditangani. Kuncinya adalah membawa anak Anda ke dokter spesialis sesegera mungkin apabila ia menunjukkan tanda-tanda terkena migrain,” ujar Dr. David Dodick, seorang professor neurologi di Mayo Clinic College of Medicine di Scottsdale, Ariz, AS.
Migrain cenderung terjadi secara turun-temurun dalam keluarga. Dilansir melalui BabyCenter, sekitar 70 persen anak dan remaja terkena migrain karena ada anggota keluarganya juga mengalami migrain. Pemicu migrain bisa terjadi secara spontan, saat tidur, makan makanan tertentu, atau perubahan cuaca dan ketinggian dataran. Migrain pun bisa diderita jika sedang mengalami stres.
Banyak orang dewasa tidak menyadari sakit kepala kronis yang mereka derita merupakan migrain. “Jadi, bila Si Kecil menderita sakit kepala yang parah dan menurut Anda itu adalah migrain, segera perhatikan riwayat sakit kepala Anda dan kunjungi dokter spesialis untuk mendapatkan diagnosis yang tepat,” saran Dr. Marcy Yonker, dokter neurologi di Phoenix Children’s Hospital, AS. (Sagar/DT/Dok. M&B)