Menurut penelitian di Amerika Serikat, angka kehamilan kembar hanya 3 persen dari angka kelahiran per tahunnya. Kecilnya angka ini membuat gejala atau tanda yang menyertai kehamilan kembar sulit diprediksi oleh calon ibu. Akibatnya mereka hanya memiliki sedikit informasi seputar kehamilan kembar.
Padahal kehamilan kembar memiliki tingkat risiko lebih besar ketimbang kehamilan biasa. Misalnya, pada kehamilan kembar, bayi berisiko lahir prematur, berat tubuhnya di bawah normal, dan kelahiran melalui operasi Caesar. Apa lagi fakta yang lainnya? Cek fakta berikut ini.
1. Usia 30-40
Anda pasti sudah mengetahui bahwa kehamilan usia 30an adalah usia kehamilan berisiko tinggi untuk terjadi komplikasi. Namun, tahukah Anda bahwa di usia tersebutlah siklus dan produksi sel telur menjadi semakin teratur dan konsisten, sehingga kemungkinan terjadi pembuahan 2 sel telur sekaligus sangat mungkin terjadi. Inilah yang menyebabkan Anda berpeluang besar mengalami kehamilan kembar.
2. Asam Folat Lebih Banyak
Tentu saja kehamilan kembar membutuhkan asupan asam folat harian yang lebih banyak dari kehamilan bukan kembar. Hal ini penting mengingat janin yang Anda kandung tidak hanya 1 sehingga Anda harus mencukupi kebutuhan asam folat sebanyak 1 mikrogram. Ini lebih banyak dari kebutuhan ibu hamil bukan kembar.
3. Lebih Sering Ke Dokter
Anda biasanya akan menghabiskan lebih banyak waktu untuk mengunjungi dokter kandungan atau bidan. Ini hal yang wajar, karena kehamilan kembar memang membutuhkan ekstra perhatian untuk memantau perkembangan calon bayi-bayi Anda.
4. Mabuk Lebih Hebat
Pada kehamilan kembar jumlah hormon HCG yang diproduksi akan lebih tinggi sehingga morning sickness yang dirasakan bisa lebih hebat dibandingkan kehamilan tidak kembar.
5. Berisiko Mengalami Pendarahan
Pada kehamilan kembar, Anda akan berpotensi tinggi mengalami vlek atau pendarahan ringan. Anda tidak perlu gusar, panik, dan cemas asalkan vlek atau pendarahan tidak banyak. Hal ini lumrah, apalagi bila ini adalah kehamilan pertama Anda. Selama darah yang keluar tidak berwarna merah terang disertai demam atau kondisi tubuh tidak stabil, Anda tidak perlu khawatir. Tapi bila Anda masih merasa takut, silakan menghubungi dokter Anda. (FBS/Aulia/DT/dok.M&B)