BABY

Stimulasi Oromotor Si Kecil



Agar Si Kecil memiliki keterampilan makan yang baik, diperlukan proses belajar dan stimulasi oromotor yang tepat. Oromotor merupakan dasar keterampilan makan, mencakup semua kegiatan yang menggunakan sistem gerak otot dari oral cavity (rongga mulut), seperti rahang, gigi, lidah, langit-langit, bibir, dan pipi, termasuk koordinasi gerak di antara organ-organ rongga mulut ini.


Saat lahir, bayi dibekali dengan beberapa refleks untuk bertahan hidup di lingkungan baru. Refleks ini lama kelamaan akan menghilang seiring dengan bertambahnya usia Si Kecil. Beberapa refleks oromotor yang dimiliki bayi adalah:
- Refleks Rooting
Saat Anda menempelkan jari di pipi Si Kecil, ia akan otomatis menoleh ke arah jari Anda. Sebenarnya yang ia cari adalah puting Anda, inilah bekal yang si kecil punya untuk mengetahui sumber makanannya.

- Refleks Phasic Bite
Refleks ini bisa dikenali ketika rahang bayi bergerak cepat ke atas dan ke bawah. Gerakan ini timbul akibat adanya rangsangan pada gusi, misalnya saat gusi tersentuh sendok atau mainan.

- Refleks Ekstrusi
Refleks ini adalah refleks melengkungkan dan meluruskan lidah. Saat menyusu, Si Kecil harus 'mengunci' daerah areola payudara Anda, caranya dengan melengkungkan lidahnya itu.

-Refleks Isap-Telan
Agar bisa makan, Si Kecil dibekali dengan refleks menelan yang didahului oleh pengisapan. Ini merupakan suatu gerakan yang membentuk satu kesatuan dan tidak bergerak sendiri-sendiri.

Bagaimana cara menstimulasi oromotor anak? Dr. dr. Damayanti Rusli Sjarif, SpA(K), dari Divisi Nutrisi dan Penyakit Metabolik, Departeman Ilmu Kesehatan Anak, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, menjelaskan bahwa stimulasi oromotor mencakup beberapa hal, yaitu pertama, mengetahui dengan jelas waktu yang tepat untuk memberikan MPASI, kedua, melatih keterampilan mengunyah Si Kecil sebagai dasar dari proses makan, dan terakhir, mengetahui gangguan makan pada anak dan mengatasinya dengan segera.


Stimulasi oromotor yang tepat adalah dengan pemberian makan, termasuk waktu, variasi, dan tekstur yang sesuai dengan perkembangan usia Si Kecil. Berikut perkembangannya kemampuan oromotor bayi:

Saat berusia 6 bulan, Si Kecil:
- refleks menjulurkan lidah berkurang,
- suka menggigit-gigit benda (termasuk memasukkan tangannya ke dalam mulut)
- sanggup menggenggam benda dengan satu tangannya, dan
- refleks isap telan sudah matang
Ini merupakan tanda bahwa Si Kecil sudah siap untuk mendapatkan MPASI pertamanya, yaitu berupa bubur cair. Pada awalnya, bayi mungkin akan memuntahkan makanannya, namun bukan berarti Anda harus menghentikan pemberian makan. Muntah merupakan respons awal bayi terhadap makanan yang bertekstur sedikit padat daripada ASI, jadi ia butuh penyesuaian, tantangan, dan latihan. Tetaplah berikan bubur cair sampai organ oromotornya beradaptasi dengan tekstur makanan baru, dan ia tidak lagi muntah.


Saat berusia 7-9 bulan, Si Kecil:
- refleks muntah saat diberikan MPASI sudah berkurang
- bibir mulai mengatup jika sendok sudah berada di mulut
- gerakan menggigit mulai teratur
- gerakan lidah ke atas dan ke bawah sudah teratur
- ia sudah bisa duduk tanpa bantuan
Maka ia siap untuk makanan yang lebih padat. Segeralah ganti bubur cairnya ke bentuk yang lebih padat, misalnya nasi tim.

Saat berusia 9-12 bulan, Si Kecil:
- sudah bisa mengatur makanan dengan menggunakan lidah
- sudah bisa mengunyah makanan secara berputar
Maka saatnya Anda memberikannya finger foods dan membiarkannya belajar minum dari gelas.

Dr. Damayanti mengatakan, bila bayi sudah menunjukan kematangan oromotor di tiap tahapan seperti di atas, namun ibu tidak merespons dengan pemberian makanan yang tepat, ia tidak akan mempunyai keterampilan oromotor yang baik dan cenderung akan mengalami picky eating, keterlambatan berbicara, dan lain-lain. Risiko lebih besarnya lagi adalah kekurangan nutrisi yang penting sehingga proses tumbuh kembangnya terganggu. Jadi, mulai sekarang, perhatikan dan stimulasi kemampuan oromotor Si Kecil!

(OCH/ Dok. M&B UK)