ARCHIVE

Wanita Lebih Rentan Stres



Studi terbaru dalam International Journal of General Medicine melaporkan bahwa kondisi stres yang terpendam dapat menyebabkan kualitas hidup seseorang menurun. Peneliti dari University of Gothenburg juga menemukan bahwa stres kronis ternyata dapat memengaruhi kesehatan wanita saat usianya 40-60 tahun. Umumnya, keluhan kesehatan mereka adalah nyeri otot dan sendi, sakit kepala dan migrain, serta gangguan lambung. Namun, para peneliti tersebut tidak menemukan hubungan antara stres dengan angka kematian dini.

Studi lain yang dilakukan tim peneliti di Universitas Sahlgrenska juga melaporkan kondisi stres ini. Mereka melibatkan 1.500 wanita sejak tahun 1968 dan mengajukan pertanyaan tentang tingkat kesehatan dan stres para responden tersebut. Hasilnya, pengalaman stres pada wanita memuncak selama usia paruh baya-- 1 dari 5 wanita tersebut mengalami stres secara kontinu dalam kurun waktu 5 tahun terakhir.

Dari responden wanita yang mengalami stres jangka panjang tersebut, sebanyak 27 persen wanita di antaranya terserang nyeri otot dan sendi selama 12 tahun berselang, sementara sekitar 15 persen lainnya mengalami sakit kepala dan masalah pencernaan. Hubungan antara stres dan keluhan fisik jelas saling berhubungan, bahkan setelah disesuaikan dengan beberapa faktor, seperti berat badan, kebiasaan merokok, dan tingkat aktivitas fisik.

Sebuah penelitian juga mengungkapkan, wanita lebih rentan stres dibandingkan pria. Para wanita umumnya lebih stres di tempat kerja. American Psychological Association melaporkan, wanita lebih tegang dibanding rekan kerja prianya. Mereka memiliki kecenderungan lebih besar untuk memendam ketegangan itu. Hal inilah yang menyebabkan mereka merasa lebih cemas atau sedih. Banyak peneliti yang menyarankan para wanita melakukan meditasi untuk mengurangi stres dan emosi negatif di tempat kerja. (Aulia/dok.freedigitalphotos)