BUMP TO BIRTH

Dampak Hormon Hamil Terhadap Rambut



Perubahan hormon yang terjadi saat hamil ternyata juga dapat memengaruhi kondisi rambut bumil. Pada sebagian bumil, rambutnya mungkin akan tampak lebih indah, tebal, dan berkilau. Namun, bisa juga sebaliknya. Perubahan hormon membuat rambut bumil tampak lebih kering dan mudah kusut. Mengapa hal itu bisa terjadi?


Pada awal kehamilan, produksi hormon estrogen dan progesteron yang seharusnya dikeluarkan pada akhir siklus menstruasi terhenti. Sebagai gantinya, plasenta yang sedang tumbuh memproduksi hormon HCG (Human Chorionic Gonadotrophin). Hormon tersebut kemudian menstimulasi kembali produksi hormon estrogen dan progesteron dengan kadar lebih tinggi.


Perubahan hormon itulah yang menimbulkan beberapa perubahan pada kulit dan jaringan tubuh bumil, termasuk kuku dan rambut. Fenomena lain yang mungkin terjadi adalah laju pertumbuhan rambut menjadi lebih cepat atau malah melambat. Selain itu, kadang rambut halus juga akan tumbuh secara berlebihan di beberapa bagian tubuh, seperti wajah, punggung, tangan, kaki, dan perut. Tetapi, setelah persalinan semua akan hilang dengan sendirinya.


Sebagai wanita, Anda pasti akan merasa kurang nyaman dengan rambut halus yang tumbuh di tempat yang tidak diinginkan. Anda boleh menghilangkan rambut halus tersebut, namun harus dengan cara yang aman, seperti mencabut dengan pinset atau mencukur. Tetapi, hindarilah penggunaan krim khusus untuk mencukur dan krim lainnya, seperti krim peluruh rambut atau krim bleaching. Sebab, kandungan kimia yang terkandung di dalamnya akan mengalir ke darah Anda dan mengancam keselamatan janin.


Selama hamil, sebaiknya Anda juga tidak melakukan pewarnaan, maupun pengeritingan rambut. Menurut dr. Grace N.S. Wardhana, SpKK, dari Brawijaya Women and Children Hospital, saat Anda melakukan pewarnaan, zat kimia yang terkandung di dalamnya akan diserap oleh tubuh dan masuk ke dalam aliran darah. Jika Anda memiliki alergi, kandungan kimia itu akan memicu kambuhnya alergi. Dan yang pasti, zat kimia tersebut sangat berbahaya bagi janin dalam kandungan Anda. (Aulia/dok.freedigitalphotos)