TODDLER

Penyebab Mata Merah Pada Anak



Ada kalanya, sakit mata yang bergejala mata merah, bengkak, dan mengeluarkan kotoran mata, ramai menjangkiti lingkungan sekitar Anda. Apa penyebabnya?

Jika anak Anda sudah berusia lebih dari 3 bulan dan salah satu, atau kedua bola mata serta bagian dalam kelopak matanya berwarna merah, kemungkinan ia terserang conjunctivitis atau biasa juga disebut dengan pinkeye. Dr. Gusti G. Suardana, SpM, dari Jakarta Eye Center menjelaskan bahwa conjunctivitis terjadi saat bakteri, virus, atau alergen menyebabkan peradangan pada selaput transparan yang melindungi bagian putih mata dan bagian dalam kelopak (conjunctiva). Mata yang mengalami peradangan akan menyebabkan pembuluh darah diselaput putih mata melebar sehingga akan tampak merah. Biasanya conjunctivitis berawal pada salah satu mata kemudian mengontaminasi mata lainnya.


Untuk mengetahui penyebab conjunctivitis, apakah bakteri, virus, atau alergi, Dr. Gusti memberikan gejala-gejala yang umum terjadi:


1. Bakteri (Bacterial Conjunctivitis)
Jika mata Si Kecil memproduksi kotoran (belekan) mata berwarna kuning atau hijau yang lengket, sehingga matanya sulit untuk dibuka, kemungkinan penyebab conjunctivitis tersebut adalah bakteri, seperti staphylococcus, streptococcus, atau hemophilus.


2. Virus (Viral Conjunctivitis)
Virus biasanya merupakan penyebab konjungtivitis yang paling umum dan bersifat mudah menular. Konjungtivitis yang disebabkan oleh virus biasanya membuat mata terasa mengganjal seperti ada benda asing, berair, nyeri dan sakit, terasa gatal, serta mengeluarkan kotoran mata berwarna bening dan lengket. Viral conjunctivitis biasanya disertai dengan gejala seperti flu, pilek, dan demam serta pembesaran kelenjar getah bening pre-aurikular (depan telinga).


3. Alergen (Allergic Conjunctivitis)
Reaksi alergi jarang terjadi pada bayi di bawah usia 1 tahun. Tetapi jika Si Kecil sering mengucek-ucek mata dan mata terasa gatal, berair, merah, disertai hidung yang juga berair, ia kemungkinan terserang alergi karena zat-zat iritan, seperti debu, asap, atau serbuk. Kondisi ini akan memburuk jika Si Kecil terus terpapar dengan zat-zat tersebut.

Dengan mengetahui penyebab infeksinya, maka dapat diberikan pengobatan yang tepat. (OCH/ Dok. WebMD)