Para ibu di berbagai belahan dunia memiliki ritual unik dan berbeda dalam merawat, serta mengasuh bayinya. Ada yang bijak, ada yang menakjubkan, tetapi ada pula yang aneh. Meski banyak ahli parenting tidak menyetujui beberapa ritual yang dilakukan, namun hal ini membuktikan, ada berbagai cara untuk membesarkan bayi, agar mereka dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Berikut ritual yang dilakukan di beberapa negara dan mungkin bisa Anda terapkan kepada Si Bayi.
Bulgaria
Jika Anda pergi ke Bulgaria, tidak perlu heran saat menyaksikan ritual penyambutan kelahiran bayi yang cukup aneh. Di sana, orang-orang akan menatap wajah bayi dengan penuh cinta, tetapi kemudian meludahinya dan mengatakan 'semoga kotoran ayam mengenaimu'. Hal itu dilakukan karena menurut tradisi Bulgaria, kalau Anda memuji seorang anak yang baru lahir, setan akan cemburu dan mencelakainya. Jadi, hal terbaik agar ia tetap aman adalah membuatnya terlihat jelek. Meskipun ritual ini terlihat mengada-ada, tetapi ternyata mampu mengajarkan anak-anak untuk tetap bersikap rendah hati dan tidak terlalu bangga terhadap dirinya sendiri.
Mongolia
Masyarakat Mongolia sangat mengakui bahwa ASI merupakan makanan terbaik bagi anak mereka. Tidak heran kalau kebanyakan anak di sana menyusu hingga usia 2 tahun, bahkan lebih. Kegiatan menyusui di area publik pun merupakan hal yang wajar di Mongolia. Jadi, jangan kaget kalau Anda melihat seorang ibu tiba-tiba mengeluarkan payudaranya untuk memberikan ASI kepada anaknya di taman, mal, atau tempat umum lainnya. Sebuah fakta menyatakan pegulat terbaik di Mongolia diketahui menyusu hingga usianya 4 tahun.
Korea Selatan
Setelah melahirkan bayi, para ibu di Korea Selatan harus menghabiskan bermangkuk-mangkuk miyeok guk atau sup rumput laut saat sarapan, makan siang, dan makan malam. Kandungan kalsium dan yodium yang tinggi dalam rumput laut dipercaya dapat mempercepat pemulihan tubuh ibu pasca persalinan. Sup tersebut pun diyakini dapat meningkatkan produksi ASI. Saat merayakan ulang tahun pertama anaknya, kebanyakan ibu akan memasak sup rumput laut untuk mengenang momen kelahirannya.
Jepang
Para ibu di Jepang memiliki metode yang unik untuk menidurkan bayinya. Mereka akan menyusui, menimang, dan mengayun bayinya terlebih dahulu hingga merasa tenang, serta mengantuk. Setelah itu, mereka akan meletakkan bayi di atas tempat tidur dalam posisi telentang. Lalu dengan penuh cinta dan suara lembut, ibu akan menepuk pelan perut bayi seirama dengan detak jantungnya, sambil mengatakan 'ton ton ton' sampai ia terlelap.
Filipina
Para ibu di Filipina memiliki cara jitu untuk menidurkan bayi mereka, yaitu dengan meletakknya di duyan, sebuah ayunan yang besar dan nyaman. Saat bayi terlihat lelah, ibu akan meletakkannya di sana dan mengayunnya hingga terlelap. Setelah itu, secara perlahan bayi dipindahkan ke banig atau tikar agar ia dapat tidur dalam jangka waktu yang lama, tanpa merasa terganggu.
Cina
Orangtua di Cina bisa disebut sebagai penggerak masyarakat anti-diaper. Bagaimana tidak? Meski usia bayinya baru beberapa minggu, ibu memilih menggendong Si Bayi ke toilet untuk buang air kecil ataupun air besar, agar mereka terbiasa melakukannya dengan benar. Para ibu tidak keberatan jika harus bolak-balik toilet, karena seperti diketahui bayi baru lahir bisa buang air kecil tiap 20 menit sekali. Saat bepergian, para ibu juga tidak akan mengenakan diaper kepada bayinya. Jadi dalam keadaan darurat, seperti misalnya tidak ada toilet, mereka hanya akan meletakkan bayinya dalam posisi jongkok dan membiarkannya buang air kecil, tanpa perlu membuka celananya terlebih dahulu. (Dina Christin/DC/Dok. M&B)