BUMP TO BIRTH

Tes Darah Saat Hamil (2): Rutin di Trimester Pertama

tes kehamilan


Tes darah umumnya dilakukan secara rutin di trimester pertama kehamilan. Pemeriksaan tersebut sangat penting agar dokter dapat segera melakukan langkah pencegahan jika terjadi masalah. Saat usia kehamilan mencapai 30 Minggu, Anda juga harus kembali melakukan pemeriksaan darah, terutama untuk mengetahui kondisi rhesus dan kadar zat besi serta hemoglobin dalam tubuh.

Jika hasilnya menunjukkan tanda kurang baik, pemantauan harus terus dilakukan dan Anda pun harus rela untuk lebih sering lagi melakukan tes darah. Pemeriksaan dilaksanakan dengan mengambil sampel darah dari pembuluh vena yang ada di tangan. Berikut adalah jenis tes darah yang harus Anda lakukan selama kehamilan.

Kadar Zat Besi dan Hemoglobin
Saat hamil, Anda membutuhkan lebih banyak zat besi untuk membantu pembentukan sel darah, tulang dan otot bayi. Maka, pemeriksaan darah diperlukan untuk mengetahui tinggi-rendahnya kadar hemoglobin dalam tubuh Anda. Kadar hemoglobin yang rendah akan membuat Anda terkena animea sehingga terus merasa lemas dan pusing. Untuk mengatasinya, konsumsilah suplemen zat besi secara rutin dan perbanyak asupan makanan yang mengandung zat besi, seperti daging merah dan sayuran hijau.

TORCH (Toksoplasma, Rubella, Cytomegalovirus dan Herpes)
Para dokter selalu menyarankan calon ibu untuk melakukan pemeriksaan TORCH di awal kehamilan, agar dapat segera melakukan tindakan jika terjadi infeksi. Kemungkinan Anda untuk terkena infeksi ini berkaitan dengan gaya hidup sebelum dan selama hamil, seperti sering mengkonsumsi sayuran mentah atau steak tidak matang, memelihara kucing atau anjing dan sempat memiliki kontak dengan penderita TORCH.
Infeksi ini disebabkan oleh virus yang cukup berbahaya bagi kehamilan.

Dugaan terhadap infeksi TORCH biasanya dibuktikan dengan melakukan pemeriksaan darah menggunakan pengukuran titer (takaran konsentrasi) IgG, IgM atau keduanya. Hasil pemeriksaan tersebut akan menghasilkan serum darah positif dan negatif. Namun, karena hasil pemeriksaan TORCH tidak selalu akurat, dokter pasti menyarankan Anda untuk melakukan pemeriksaan berulang di laboratorium berbeda.

Hasil pemeriksaan memang biasanya tidak selalu sama. Hal itu terjadi karena faktor mesin atau adanya penurunan titer IgG dan IgM sesuai kondisi Anda saat ini. Tetapi, kalau pemeriksaan berulang yang dilakukan empat sampai enam minggu kemudian menunjukkan hasil IgG tidak naik secara berarti atau IgM negatif, berarti Anda tidak memerlukan penanganan khusus. (Dina Christin/DC/Dok. M&B)