TODDLER

Biar Si Kecil yang Memutuskan (2)

anak


Keinginan untuk selalu memberikan yang terbaik pada Si Kecil terkadang membuat Anda lupa bahwa ia juga memiliki hak memilih dan menentukan keputusan sendiri. Akibatnya, ia menjadi terbiasa ‘dilayani’ dan mengalami kesulitan jika harus mengambil suatu keputusan. Oleh karena itu, berikanlah kesempatan kepada Si Kecil untuk dapat memilih sesuatu sesuai keinginannya sejak dini. Hal tersebut juga penting untuk membuatnya tumbuh sebagai anak yang memiliki tanggung jawab, mandiri, dan berani. Berikut beberapa hal yang sebaiknya ditentukan sendiri oleh Si Kecil.

Cita-Cita
Anda pasti akan selalu mendorong Si Kecil untuk meraih cita-cita yang diimpikannya. Namun, bagaimana jika anak perempuan Anda ingin menjadi anggota pemadam kebakaran? Atau putra Anda ingin memiliki perusahaan boneka barbie? Cita-cita Si Kecil mungkin terdengar berbeda dengan anak-anak sebayanya, tetapi Anda tidak perlu mengarahkannya untuk menjadi sama. Perbedaan tersebut bisa saja menjadi awal kesuksesannya di masa depan.

Makanan
Makanan bernutrisi tinggi memang baik untuk mendukung perkembangan Si Kecil. Namun, bukan berarti Anda harus memaksanya mengonsumsi makanan organik atau smoothies jika ia tidak menyukainya. Si Kecil juga memiliki hak untuk memilih makanan yang ingin dikonsumsinya saat sarapan, makan siang, makan malam, dan juga camilannya. Anda tentu boleh mengarahkan Si Kecil makan sehat, tetapi usahakan agar rasanya lezat dan penampilannya menarik agar ia mau memilih, serta mengonsumsinya.

Olahraga
Melihat Si Kecil tumbuh sehat dan memiliki bentuk tubuh proporsional mungkin menjadi salah satu target Anda. Membiasakannya berolahraga sejak dini merupakan cara mudah untuk mewujudkan hal ini. Anda bisa mendaftarkannya menjadi anggota club olahraga, seperti sepakbola, hoki, tennis, renang, dan sebagainya. Namun sebelum melakukannya, tanyakan dulu kepada Si Kecil olahraga apa yang ia sukai. Jangan sampai ia merasa terpaksa dan terbebani saat menjalaninya.

Teman
Anda boleh mengawasi Si Kecil saat bermain dengan teman-temannya, namun berusahalah untuk tidak membatasi lingkup pertemanannya. Jika ada teman dekat Si Kecil yang mendapat predikat ‘anak nakal’ dari gurunya, jangan langsung melarangnya untuk berteman. Selama Si Kecil tidak terpengaruh dan mengalami perubahan sikap, Anda tidak perlu khawatir dengan pertemanannya. Anda cukup memberinya pesan untuk terus menjadi anak baik dan memintanya untuk mengatakan hal yang sama kepada temannya.

Sosialisasi
Ada saatnya di mana Si Kecil ingin bermain sendiri sambil berbicara dengan benda-benda di sekitarnya, baik itu boneka, pohon, atau awan. Tidak perlu khawatir, sebab ini adalah bagian dari perkembangan sosialisasinya. Ia hanya sedang belajar mengenali dirinya sendiri dan sekitarnya. Jadi, Anda tidak perlu memaksanya main bersama teman-temannya jika ia sedang tidak mau. Namun jika keinginannya untuk menyendiri berlangsung terlalu lama dan ia terlihat enggan bersosialisasi dengan orang lain, Anda perlu waspada dan membawanya ke psikolog anak. (Dina Christin/DC/Dok. M&B)