FAMILY & LIFESTYLE

Alasan Orangtua Mengadopsi Anak



Mengadopsi anak memang bukan hal mudah, banyak yang harus dipikirkan. Kesiapan Anda, pasangan, dan anak-anak yang lain, perasaan Si Anak Adopsi, kesiapan mental orangtua kandung, biaya untuk menghidupi anak, hanyalah sebagian kecil dari bagian yang harus dipertimbangkan.

Dorongan untuk mengadopsi anak biasanya sangat kuat pada pasangan yang belum dikarunia keturunan setelah menikah beberapa tahun. Banyak motivasi di balik pengangkatan anak itu. Ada yang murni karena ingin memiliki anak, ada pula yang melakukan adopsi untuk 'memancing' kehadiran anak kandung. Adopsi juga lazim dilakukan oleh keluarga yang sudah memiliki anak, dengan alasan bermacam-macam, di antaranya menghadirkan jiwa baru yang harus disayangi dan diasuh sepenuh hati.

Jika niat untuk mengadopsi sudah cukup kuat, Anda harus menjalani prosedur panjang untuk melegalkan proses tersebut. Anda harus mengikuti peraturan pemerintah mengenai proses adopsi, kemudian menyesuaikannya dengan hukum adat dan agama. Menurut Mira D. Amir, Psi., psikolog dari Lembaga Psikologi Terapan (LPT) UI, persiapan paling mendasar untuk keluarga yang memutuskan untuk mengadopsi adalah menyamakan tujuan, serta keinginan suami dan istri, juga antar anggota keluarga.

“Sebelum memilih untuk mengadopsi anak, kedua belah pihak harus sama-sama setuju. Jika ada salah satu pihak yang setengah hati menerima keputusan ini, bisa berdampak pada pengasuhan yang tidak optimal. Misalnya saja, ketika suatu saat anak adopsi ini melakukan suatu kesalahan, mungkin pihak yang tidak setuju akan menyalahkan pihak yang lain,” kata Mira.

Untuk pasangan yang telah memiliki anak, keputusan mengangkat anak harus atas persetujuan seluruh anggota keluarga. Semakin banyak anggotanya, semakin sulit menyamakan pandangan tentang adopsi tersebut. “Adopsi pada keluarga yang sudah memiliki anak relatif lebih sulit. Orangtua harus menjelaskan tentang itu agar tidak terjadi penolakan terhadap anak adopsi dari anggota keluarga yang lain,” kata Mira.(SR/Aulia/DC/Dok. M&B)

BACA JUGA: Kapan Waktu yang Tepat Jujur pada Anak Adopsi?