Games elektronik kerap membuat pemainnya ketagihan, tidak terkecuali balita. Menurut psikolog Ajeng Raviando Psi., games elektronik yang ada di gadgetsangat digemari karena sejumlah alasan. Namun pada dasarnya, games elektronik mempunyai dampak yang kurang baik bagi anak-anak, apalagi balita.
Saat main games, anak sering lupa waktu, karena tantangan yang menggiurkan dan permainan itu membuatnya merasa berkuasa terhadap dunia rekaan. Ia merasa dapat mengendalikan karakter tokoh dan memenangkan pertarungan dalam waktu cepat.
Namun, games jenis ini juga dapat membawa kekecewaan yang kuat untuk anak di usia dini, karena ia bisa menghabiskan waktu berjam-jam bermain hanya untuk kalah dan memulai permainan kembali. Pada akhirnya, mereka jadi kurang membaca, bermain di luar bersama teman-teman sebaya, membuat prakarya, atau bahkan berkumpul dengan keluarganya.
Sebaiknya, jangan terlalu cepat mengenalkan games elektronik kepada balita Anda. Lebih baik Anda mengajaknya melakukan permainan yang sesuai dengan usianya. Puzzle, lego, atau mewarnai gambar dapat memberi kesempatan balita Anda untuk berkreasi dengan imajinasinya sendiri. Namun jika ia sudah terlanjur 'kenal' games, Anda perlu membatasi waktu bermainnya. Luangkan waktu lebih banyak untuk bermain bersamanya dan memerhatikan minatnya. (SDS/Sagar/DC/Dok. Yingyo/Freedigitalphotos)