Kanker serviks disebabkan oleh Human Papilloma Virus (HPV) onkogenik (bersifat penyebab kanker). Jika Anda tidak ingin terinfeksi HPV, langkah yang bisa Anda ambil adalah melakukan vaksinasi HPV. Vaksin ini idealnya diberikan sebelum seorang wanita melakukan hubungan seksual atau saat usianya menginjak 10 tahun. Vaksin ini sangat diperlukan, karena jika seseorang sudah terinfeksi HPV, level antibodi di dalam tubuhnya tidak dapat memberikan perlindungan maksimal.
“Tidak seperti beberapa virus lain, jika seseorang terinfeksi HPV, ia tetap berisiko mengalami infeksi berulang dari HPV tipe yang sama atau berbeda. Artinya, ia tetap akan berisiko mengalami kanker serviks. Jadi, vaksin diperlukan untuk meningkatkan kekebalan tubuh sehingga antibodi dapat melindungi tubuh dari infeksi dan infeksi berulang HPV penyebab kanker serviks,” jelas Prof. Samsuridjal Djauzi, Sp.PD KAI, Spesialis Penyakit Dalam dari Persatuan Ahli Penyakit Dalam Indonesia.
Hasil studi klinis tentang vaksin HPV menemukan bahwa vaksin dengan adjuvant yang diperbaharui dapat memberikan perlindungan 100 persen terhadap serangan virus HPV tipe 16 dan 18 (virus penyebab kanker) selama sekitar 6 tahun. Vaksin yang diberikan dalam 3 dosis suntikan itu juga memberikan perlindungan tambahan dari serangan HPV tipe 45, 31, dan 52. Vaksin ini juga sudah dibuktikan mampu merangsang pertumbuhan antibodi tubuh dengan lebih cepat dan maksimal. “Vaksin ini aman. Menurut pengamatan, efek samping yang ditimbulkan adalah lokal, berupa nyeri akibat disuntik, dan tidak berisiko menyebabkan alergi,” kata Prof. Samsuridjal.
Namun sayangnya, menurut Prof. Samsuridjal, masyarakat menganggap vaksin ini sangat mahal, sehingga kesadaran untuk melakukan vaksinasi masih rendah. “Tetapi, jika dibandingkan dengan risiko biaya yang dikeluarkan untuk pengobatan kanker, harga vaksin ini menjadi sangat murah. Hitungannya bagaikan membandingkan bumi dan langit,” katanya. (SR/Aulia/DC/Dok. Freedigitalphotos)