BABY

Perlukah Mendisiplinkan Bayi?



Saat bayi mulai belajar merangkak, ia akan mengeksplorasi ruangan. Banyak hal yang menarik perhatian dan rasa ingin tahunya. Ia akan mulai sering menuju stop kontak, menarik kabel, atau mengambil kotoran di lantai. Perhatikan juga, bahwa ngambek mulai menjadi kebiasaannya.

Bagaimana Anda menentukan batas dan mengajarkannya untuk menghindari bahaya? Haruskah Anda mendisplinkan bayi? Orangtua kerap menganggap 'disiplin' sama dengan 'hukuman'. Namun menurut Lois Haultain, mentor dan pakar M&B, penting sekali untuk menjelaskan apa yang sebenarnya Anda maksudkan.

“Disiplin akan mempunyai arti yang berbeda jika Anda tidak menganggapnya sebagai hukuman, namun sebagai ‘proses belajar'. Anda menetapkan aturan dalam rumah dan batasan untuk Si Kecil. Kelak, ia akan belajar bahwa di rumah ada konsekuensi dan batasan, seperti halnya di dunia nyata,” jelas Lois. Sementara Dr. James Donnelly, Kepala Bagian Psikologi dan Neuropsikologi di Sydney Children’s Hospital, menganjurkan orangtua untuk mencoba menerapkan pengasosiasian kata-kata saat menerapkan batasan untuk anaknya.

“Anak-anak di antara usia 0-3 tahun tidak akan pernah mengerti mengapa mereka tidak boleh menyentuh stop kontak. Anda bisa saja mengomel panjang dan berkata, 'Sayang, jangan sentuh stop kontak itu karena nanti kamu akan tersengat listrik.' Namun yang akan Si Kecil dengar adalah, 'Sayang, blah… blah… blah….'Artinya, pesan yang Anda sampaikan tidak tercapai,” kata Lois.

Sebaliknya, Anda bisa mencoba cara berikut. Bila suatu saat Si Kecil kesakitan, gunakan kata 'aduh' untuk menggambarkan rasa sakit itu. Dengan mengasosiasikan sebuah kata dengan emosi, ia lebih mudah memahami dan menjadi ingat arti kata 'aduh' itu. Lain kali, saat Si Kecil mencoba menyentuh stop kontak, katakan, “Aduh!”, lalu singkirkan tangannya untuk menciptakan pemahaman di antara Anda dan Si Kecil. (NK/Sagar/DC/Dok. M&B)