Pneumonia atau radang paru akut bukanlah penyakit baru. Di Indonesia, pneumonia bahkan masuk ke dalam daftar penyebab kematian nomor 3 setelah kardiovaskuler dan TBC. Penyakit ini pun menjadi penyebab kematian tertinggi pada balita. Menurut laporan WHO, sekitar 800 ribu hingga 1 juta anak meninggal dunia setiap tahunnya akibat pneumonia.
Pneumonia terjadi akibat infeksi yang menyebabkan paru-paru meradang. Akibatnya, kantong udara dalam paru-paru atau alveoli akan dipenuhi oleh nanah dan cairan, sehingga kemampuan menyerap oksigen pun berkurang. Hal itu membuat penyebaran oksigen terganggu, sehingga sel-sel tubuh tidak bisa bekerja dengan baik.
"Pneumonia bisa disebabkan oleh virus dan bakteri. Jika disebabkan oleh virus, biasanya dapat sembuh dengan sendirinya. Sementara, bakteri yang paling sering menimbulkan pneumonia adalah Streptococcus pneumoniae atau influenza tipe B,” jelasDr. Norman Edelman, Kepala Medis American Lung Association, seperti dilansir dariaplaceformom.com.
Tingginya angka kematian balita akibat penyakit ini sebagian besar disebabkan oleh terlambatnya penanganan dan pengenalan terhadap gejala yang dialami. Pencegahan pneumonia bisa dilakukan dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Biasakan pula Si Kecil untuk menutup hidung, serta mulut saat bersin atau batuk dan mencuci tangan sebelum makan.
Penyakit ini juga mudah menyerang jika daya tahan tubuh rendah. Untuk itu, Anda wajib memerhatikan asupan nutrisi Si Kecil. Imunisasi juga menjadi cara yang efektif untuk mencegah penyakit ini. (Deonisia/DC/Dok. M&B)